more fantasy about k-pop

Archive for March, 2010

Zee SuJu’s Driver – part 10 –

Diapun menimpali “jadi gara-gara wanita itukau memutuskanku!!!aku tidak mengkhianatimu. Aku bersumpah”.
Meskipun perkataannya sedikit benar mengenai kehadiran orang lain disisnya namun aku tidak mau terlihat begitu cemburu. “aku tidak seburuk itu mengaggapmu mengkhianati ku bersama wanita lain. Jika saja hal itu memang benar mengenai kedekatanmu maka yang kupikirkan adalah mungkin aku memang sudah tidak pantas untuk bersama denganmu lagi dan kau lebih nyaman bersama orang lain selain diriku”balasku menegaskan.
Kubalikan tubuhku memunggunginya. Rasanya air mata hampir keluar membasahi pipiku. Hyukpun menghampiriku semakin dekat. Dia memelukku dengan erat.
“kau jangan seperti ini karena akan semakin berat untukku melupakanmu”ucapku dalam pelukannya.
“aku akan tetap seperti ini hingga kau memaafkanku. Karena sedikitpun aku tidak mau kita berpisah untuk kesekian kalinya”timpal hyuk yang tidak mau melepaskanku. Di dekatnya aku merasa hangat tapi aku benar-benar tidak bisa. Pada akhirnya kami akan berpisah lagi. Akupun mendorong tubuhnya perlahan. “maafkan aku!!!aku benar-benar tidak bisa. Kita tidak mungkin bersama lagi”balasku padanya.
Diapun semakin dalam menatapku “min ji-ah, aku bersumpah!!aku tidak ada hubungan apa-apa dengan wanita itu, bukan hanya wanita itu. Aku tidak mememiliki hubungan khusus dengan wanita lain selain dirimu”balasnya meyakinkanku.
“jika kau pergi aku sangat terluka. Dalam hatiku hanya ada kau. Percayalah”tambahnya lagi.
Akupun terdiam. Rasanya pikiranku menjadi kacau dengan perkataannya. “lebih baik kau pulang saja!!hari sudah semakin larut. Bukankah besok kau ada konser di bangkok??aku khawatir kau akan jatuh sakit”ucapku padanya yang menyuruh dia segera beranjak. Hyukkie mendekap tubuhku. Dia mendekatkan suaranya di telingaku. Bisa kurasakan helaan nafasnya juga hangat tubuhnya. (more…)

One Love and I never want to let it go (Part2)

Credits by. Kang Se Hwon

when everything seems so annoying (donghae’s pov)

Ah, apa-apaan itu tadi. Sangat menyebalkan.
Aku menekan tombol lift dengan kasar, atau bahkan terlalu kasar. Aku tidak peduli. Aku terlalu kesal. Aku terlalu marah untuk mengurusi hal seperti ini.
Demi Tuhan, tadi itu benar-benar payah sekali.
Dengan langkah gontai, aku memasuki lift dan membiarkannya menutup tanpa menekan tombol lagi. Aku lelah. Menahan rasa kesal itu ternyata menguras tenaga. Tanpa peduli, aku bersandar dan merosot pasrah ke lantai lift. Aku tersadar, untuk apa aku mempermasalahkan hal seperti itu padanya. Untuk apa aku sampai sekesal ini? Bagaimana bisa aku meledak-ledak seperti itu tadi? Aku pasti kelihatan seperti orang bodoh. Lagipula urusan apa aku menagih hal seperti itu pada orang sepertinya? Orang sombong yang tidak tahu apa-apa.
Ternyata kau memang tidak bisa harapkan sesuatu yang lebih baik dari orang yang banyak dipuja sepertinya. Pada kenyataannya, rasanya seperti terbalik. Di balik layar kaca televisi rumahmu, dia tampak bagai malaikat, tapi diluar layar kaca televisimu, dia menjijikan. Bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu. Apa baginya 20.000 won itu tidak banyak? Menyebalkan? Memang. Sangat menyebalkan menghadapi orang sepertinya.
Lama-lama aku menjadi semakin sebal. Kuputuskan untuk tidak akan pernah berurusan lagi dengan orang-orang macam dirinya. Mencuri kesempatan setiap orang, lalu menuntut ganti rugi yang tak seharusnya kubayar, karena dialah yang seharusnya membayar ganti rugi.
Dengan kesal, kulempar masker yang menutupi setengah wajahku ke lantai lift dan memutuskan membiarkan topinya saja dikepalaku. Lagipula sebenarnya apa gunanya masker itu? Hanya membuat pengap dan sesak napas saja.
Aku keluar dari lift dengan perasaan jengah kemudian berbalik, menatap pintu lift-nya tertutup. Ada baiknya aku segera pergi dari tempat menyebalkan ini dan tidak akan kembali. Akan kuingat hal ini, apartemen Star City adalah tempat yang haram untuk kembali kuinjak.
“Siapa kau?” teriak lantang seseorang dibelakangku. Aku berbalik kaget. Sekitar 9 orang anak gadis berdiri dihadapanku, menghalangi pintu keluar. Aku tergagap bingung. Apa lagi sekarang? Belum cukup burukkah aku kehilangan 20.000 won hari ini?
Kemudian aku sadar, mereka, kan hanya segerombolan anak perempuan. Tidak ada yang perlu kutakutkan. aku memutar bola mataku, tidak peduli dan tetap berusaha berjalan, menerobos blokade. “Oh, aku? Kelly Clarkson,” jawabku dengan nada sambil lalu. (more…)

Because I Really Love You -part10-

Annyong semua 🙂 Terima kasih buat readers karena (nggak disangka) respon ff ini lumayan buat rookie kyk author hehehe.

Terus authornya pengen memperkenalkan diri (telat abis, mianheee T-T) 🙂 nama korea author park ah ra, tp aslinya nadila 😀 jadi kalian bisa panggil ahra/nadila sendiri. authornya masih 16tahun hehe, ini baru pertama kali bikin ff jd maaf kalo ceritanya ada yg ga sreg (soalnya udah dibikin draft awal dan pairing sm siapa aja, direncanain brg tmn author juga ^^). authornya juga cinta mati sama SHINee’s choi minho hoho~~ im totally a flame and hv my own gallery of choi minho’s pic on http://shineeandahraworld.tumblr.com =D

Salam kenal, chingu~~ and happy reading ♥

—————————————————————————————————————————————

(more…)

Please Be Mine [part 3]

@ Ha Jie’s room —

BU .

JU .

BU .

NENG .

GILA . SUMPAH . BENERAN . ANEH . BIN . MENGAGETKAN .

*stop ah . lebai amat (–“)

Ya Tuhan … aku … bener-bener nggak nyangka .

Mimpi apa … coba aku semalem ? Perasaan yang kuinget cuma … aku dikejer anjingnya Pak Ogah, sisanya lupa .

Dan rasanya … nggak ada nyangkut sedikitpun bayang-bayang Tae Min di mimpiku itu .

Lantas ?

Kok … bisa-bisanya anak itu …

Tiba-tiba ucapan Tae Min saat pulang sekolah tedi terngiang-ngiang di kepalanya .

‘Meski Jong Hyun-hyung sangat menyukaimu, aku tidak akan membiarkanmu berada di pelukannya terus-menerus’

HAH .

‘Kau tahu Ha Jie-ah ? Kau bisa saja membuatku gila karena perasaanku denganmu ini’

HAH ! HAH ! UDAH, CUKUP . STOP ~

Ya . Setelah Tae Min ngomong kayak gitu, dia …

(more…)

Zee Suju’s Driver -part 9-

Diapun berbalik arah dan berdiri dihadapanku. “ada apa lagi??bukankah kita tidak akan mengatakan hal itu lagi untuk kesekian kalinya!!timpal hyuk menatapku dengan tajam.

“sudah jelas apa yang kukatakan. Aku lelah. Kita akhiri saja hubungan ini”jawabku datar.

“kau tidak perlu memikirkanku lagi atau memang kau tidak pernah memikirkanku lagi”tambahku padanya dengan suara merendah.

Kamipun terdiam. Suasana begitu hening bahkan suara gaduh beberapa member yang sebelumnya kudengar kini tidak bergeming sedikitpun. Sepertinya mereka mendengar pertengkaran ku dan hyukkie.

Karena sudah tidak sanggup menahan air mata yang hampir menetes. aku pun beranjak dari hadapan hyuk. Aku tidak mau terlihat cengeng di hadapannya. Meskipun aku berharap hyuk menahan kepergianku tapi itu tidak dia lakukan. Dia hanya diam terpaku. Mungkin diapun memang sudah ingin berpisah denganku. Aku pun tidak banyak berpikir lagi selain ingin segera pergi dari hadapannya.

(more…)