“Hyung…Hyung… Tolong aku hyung, jangan tinggalkan aku disini hyung..sakit…sakit..” Rintih kyuhyun daru dalam kamarnya. Aku hanya bisa meringis menahan sakit. Aku ingin sekali datang menyelamatkannya dari kebakaran maut ini. Tapi aku tak bisa,kakiku terjepit oleh sebuah kayu besar. Aku sama sekali tak dapat menggerakkannya. Mianhae Kyu, hyung tak dapat menolongmu. Kepulan asap di dorm kami semakin tebal, aku sudah sulit memandang. Bahkan untuk mendapatkan oksigen saja susah. Pandanganku benar-benar kabur dan akhirnya semuanya gelap. Aku tak dapat mengingat apa-apa lagi
Hosh…Hosh… Nafasku terenggah-enggah, peluh mengalir hebat di sekujur tubuhku dan membasahi kaos dalam yang kugunakan. Mimpi buruk itu datang lagi. Kejadian itu tak dapat kuhapus dari kepalaku. Kejadian yang telah merenggut nyawa 11 orang yang sangat kucintai. Merenggut sahabat sekaligus keluargaku. Dan selain itu aku harus menerima kenyataan bahwa kedua kakiku harus diamputasi karena terlalu lama tertindih oleh balok kayu yang besar itu. Sedangkan Leeteuk hyung leader kami, dia sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Sampai selarang dia belum bisa menerima itu semua. Dia masih shock dengan kejadian yang menimpa kami, Super Junior. Seperti hari-hari biasa, aku bangun dan membersihkab kamarku. Tapi kali ini berbeda aku harus melakukan semuanya dengan bantuan kursi roda. Aku keluar dari kamarku dan pergi ke kamar sebelah, atau lebih tepatnya kamar Leeteuk hyung. Dikamar itu Leeteuk hyung sedang menatap ke arah luar jendela.
“Pagi hyung.. Kau sedang apa?” Aku bertanya padanya. Aku tahu, kalau Leeteuk hyung tak akan menjawabku tapi aku harus tetap berusaha kan? Sudah 1 bulan lebih sejak kejadian itu, dan sudah sudah sebulan lebih juga Leeteuk hyung tak berbicara. Tiba-tiba seorang laki-laki paruh baya masuk kedalam kamar Leeteuk hyung.
“Annyeonghaseyo sajangnim” sapaku. Tapi laki-laki itu hanya melihatku dengan sebelah mata dan berlalu meninggalkanku. Beliau $mendekat ke Leeteuk hyung.
“Selamat pagi leader pecundang!” Ujar sajangnim pada Teuki hyung. Bukannya melawan tapi Teuki hyung malah diam saja dan menatap kosong.
” Hey kalian bedua yang tersisa, kalian sudah tidak berguna, kalian itu pecundang. Kalian sudah dilupakan fans kalian. Hahaha” ujar sajangnim seperti orang kesetanan. Aku tak bisa melakukan apa-apa sekarang. Kakiku b enar-benar tak dapat digerakkan. Bagaimana bisa digerakkan. Kaki saja aku tak punya.
“Hey kau, manusia tak berguna. Kau sudah tak bisa menari lagi! Kau cacat!! Kau tak mempunyaki kaki!”Teriak sajangnim kearahku. Dia mendekatiku dan menjambak rambutku.
“Bahkan ELFs saja tak sudi melihat mu!” Ujarnya. Kesabaranku sudah hilang,akhirnya aku putuskan untuk meludahi wajahnya. Dia terlihat sangat marah dan ingin menamparku, aku sudah pasrah tapi akhirnya ada sebuah tangan yang menahannya. Teukie hyung!!
“Jangan sakiti memberku, keluar dari sini dan jangan pernah kembali!” Teriak Leeteuk hyung.
“Cih bocah tenggik… Ingat kalian tidak akan hidup dengan tenang . Kalian pecundang!!”Ujar sajangnim marah lalu pergi meninggalkan kami. Leeteuk hyung memelukku.
“Tenang saja,ada aku disini, tak akan ada yang bisa memisahkan kita. Aku yakin ELF akan terus mendukung kita selamanya” ujarnya. Ya, Teuki hyung benar. Walaupun kami hanya tinggal berdua dan dalam keadaan yang tak baik seperti dulu tapi kami tetap member Super Junior yang dulu.
————–FIN————
Nb : sorry klo bnyk typo,aku ngetiknya di hp.. Ayo aku bakal bikin after storynya tp mau tunggu respon + jawaban dr tebak2an yg aku kasi. Ni prtanyaannya :
Siapa yang menjadi tokoh ‘aku’ disitu?
A. Eunhyuk
B. Donghae
C. Yesung
Ayo pilih yg benar ya :p
fans in fiction 