more fantasy about k-pop

Let Go

Title : Let Go
Author : Seo Eunmi
Genre : Angst, broken end.
Pairing : Choi Minho/ Kim Hyerim
Rating : PG-13
Length : Oneshot
Summary : I’ll be fine without you. Maybe not now but soon I will.
Warning : Indonesian
A/N : Actually im not really sure with the pairing because I think its complicated. So just read it and you will know, ok ?

 

***

Hyerim mengenakan pita di rambutnya seraya menatap kaca datar. Emosinya sudah terkuras habis sejak beberapa minggu terakhir. Hyerim menatap penampilannya lama. Gaun putih berbahan shiffon selutut dipadu dengan pita putih, kalung dan gelang berwarna perak berserta high heels warna putih membuatnya terlihat seperti malaikat.

Malaikat yang kehilangan sayapnya.

Setebal apapun Hyerim memoles make up di wajahnya, tetap tidak akan bisa menyembunyikan aura kesedihan dan kekecewaan. Tapi Hyerim memaksakan senyum. Hyerim lalu mengambil sebuah undangan di meja rias dihadapannya dan menatapnya sekilas, kemudian langsung ia masukkan ke dalam tas jinjing dan keluar dari kamarnya.

Ia telah bertekad untuk datang. Mengikhlaskan semuanya.
Tapi batinnya masih tidak bisa menerima. Selalu menggumamkan hal yang sama. Setiap detik. Setiap saat. Menggumamkan kalimat yang terus menggema di dalam jiwanya.

‘Seharusnya namaku yang tercetak disana’.

 

***

Hyerim membuka pintu taksi dan memandang gedung megah bertingkat di hadapannya dengan gamang. Nyalinya ciut sesaat. Ia takut. Takut tidak kuat memandang orang itu, memandang tatapan mata orang itu yang sudah lama ia rindukan,
dan juga wanita yang akan berada disamping orang itu.
Wanita yang akan selalu menggamit lengan orang itu.
Wanita yang telah dijodohkan oleh orang itu.
Wanita yang datang tiba-tiba dan menghancurkan masa depannya dengan orang itu.
Tapi Hyerim menutup pintu taksi itu perlahan, membiarkan taksi itu pergi  dan melangkah masuk ke dalam gedung.

Ia telah bertekad untuk datang. Melupakan masa lalunya.
Mengikhlaskan semuanya.

 

***

TINGG~
Lift berhenti di lantai 20. Hyerim melangkah menuju salah satu ruangan yang dari  didekorasi sedemikian rupa untuk hari spesial mereka. Ruangan megah yang didominasi oleh warna merah marun dan emas itu benar-benar terlihat mewah. Dan sempurna.

Hyerim memperlihatkan sebuah undangan kepada salah seorang penerima tamu kemudian melangkahkan kakinya ke dalam ruangan itu. Tapi tiba-tiba langkah kakinya terhenti diatas karpet merah yang membentang menuju panggung pelaminan. Hyerim terpaku melihat pemandangan didepan sana. Seorang lelaki dengan tuxedo putih yang didampingi seorang wanita bergaun serba putih yang menyeret ke lantai itu terlihat tampan dan bahagia saat menatap pasangan wanitanya.
Seketika dadanya sesak. Sesak akan kerinduan dan kekecewaan yang membuncah.

“Siwon oppa..”

 

***

(Minho’s POV)

Aku meletakkan gelas minumanku di salah satu stand makanan. Pandangan mataku masih tak percaya saat melihat sesosok wanita dengan dress berwarna putih selutut dengan aksesoris serba putih dan perak yang juga terpaku melihat apa yang ada di hadapannya. Aku mengikuti arah tatapan matanya dan mengerti.

Sorot mata itu masih mengisyaratkan kekecewaan.

Beberapa undangan yang mengenal wanita itu memandangnya dengan sorot mata kasihan. Tapi sepertinya wanita itu tidak peduli. Aku bergegas mendekatinya seraya menahan segala hasrat untuk memeluknya, menenangkannya dan menghilangkan sorot mata itu dari wajah cantiknya.

“Hyerim..” Hatiku berdesir pelan setiap memanggil namanya dan menatap kedua matanya.

“Hei…”

“Kau datang…”

 

— — —

Aku teringat saat hyung tiba-tiba memutuskan hubungannya dengan Hyerim. Ia meneleponku dan susah payah mengatakan sesuatu sambil terisak.

“Kami putus.”

Sepanjang hari itu aku hanya menemani Hyerim di apartemennya, mendengarkan curhat yang diselingi dengan isak tangisnya tanpa menyela sedikit pun.
Aku masih ingat kata-kata yang terus dia ucapkan sebelum akhirnya dia tertidur.

“Aku mencintainya.”

Dan hal yang pertama kali kulakukan sepulang dari apartemen Hyerim adalah pergi ke apartemen hyung dan meninju wajahnya. Meninju wajah orang terbrengsek yang pernah kukenal.

“Dasar keparat!”

“Hei, ada apa denganmu—“

Saat itu aku tidak bisa mengendalikan emosiku. Satu hantaman lagi mendarat di wajah Siwon hyung.

“BERANINYA KAU MELUKAINYA!!”

“BUKAN AKU YANG MENGINGINKAN INI!”

Baku hantam terus terjadi sampai akhirnya aku jatuh tersungkur dengan bibir yang robek dan pelipis yang berdarah.

“APPA YANG MEMAKSAKU! DIA MENGANCAM UNTUK MENCELAKAKAN _____ KALAU AKU TIDAK MENURUTINYA UNTUK MELAKSANAKAN PERJODOHAN INI!”

“PENGECUT! KAU MENGGUNAKAN ALASAN ITU UNTUK MENYEMBUNYIKAN ALASAN YANG SEBENARNYA KAN ?? KAU DIAM-DIAM MENYUKAI MINAMI KAN ??”

Saat itu dia tidak membalas perkataanku. Dia hanya terdiam. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

Kurasa tebakanku saat itu memang benar.

 

— — —

Dia hanya tersenyum, mengalihkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. “Pernikahan oppa-mu mewah sekali ya. Aku menyukai dekorasinya.”

Aku ikut tersenyum. Aku tahu Hyerim pernah mengatakan kalau ia ingin dekorasi pesta pernikahan seperti ini saat masih bersama Siwon hyung. Dan aku tidak menyangka kalau selera Minami—wanita yang dijodohkan dengan hyung—sama seperti Hyerim.

“Semoga mereka bahagia.”

Nada suaranya seperti tercekat. Hyerim terluka. Dan aku bisa merasakannya.

Aku menggenggam sebelah tangannya erat. Mencoba menyalurkan seluruh perasaanku padanya. “Aku yakin kau akan mendapatkan yang lebih baik.”

“Banyak yang menyemangati seperti itu padaku.”

“Tapi aku benar-benar yakin. Masih ada laki-laki yang akan menyukaimu dengan tulus.”

Yaitu aku.

Hyerim terdiam sejenak. Dan tersenyum tulus padaku.

“Terimakasih.”

 

***

(Hyerim’s POV)

Aku menatap kedua matanya. Dari dulu selalu begitu. Kalimat yang keluar dari mulutnya selalu membuatku percaya, dan tatapan matanya yang tajam seakan menghipnotisku untuk mempercayainya.

Choi Minho. Seseorang yang sudah menjadi sahabatku sejak SMA. Seseorang yang dulu selalu mengajariku mata pelajaran eksak dengan sabar—meskipun terkadang banyak ocehan dan sentilan di kening untukku—. Seseorang yang jarang berkomentar—sekalinya berkomentar kata-katanya bisa sangat pedas—. Seseorang yang selalu menemukanku saat aku menangis. Seseorang yang selalu menawarkan dirinya sebagai sandaran untukku menangis. Seseorang yang ada waktu 24 jam untukku. Seseorang yang selalu meminta maaf padaku atas perbuatan kakaknya karena meninggalkanku yang membuatku jengah dan menyuruhnya untuk berhenti berbicara seperti itu.

Seseorang yang tanpa sadar telah menjadi penopangku selama ini.

Aku tersenyum. “Terimakasih.”

Aku mengalihkan pandangan ke arah panggung pelaminan. Pandanganku bertemu dengan pandangan Siwon oppa yang menatapku sedikit terkejut. Tapi aku berusaha setenang mungkin menyembunyikan perasaan kecewa dengan memasang senyum tulus.

‘Aku baik-baik saja.’

Raut wajah khawatirnya hilang. Seakan mengerti tatapan mataku dia membalas senyumanku.

‘Terimakasih, Hyerim.’

Terasa sedikit perasaan lega saat melihat kedua sorot matanya. Dia sudah bahagia.

Aku kembali menatap Minho. “Urusanku sudah selesai.”

“Aku antar pulang ya.”

“Ya.”

***

And i knew better

Than to let you break my heart

It’s okay. It’s okay. It’s okay.

Seasons are changing

Waves are crashing

And i’ll show you that

I’ll be fine without you

***FIN***

 

Comments on: "Let Go" (13)

  1. *nangis*
    haha
    entah ak yg cengeng atau apa ya~

    good job author,
    sukaaaa banget :’3

  2. heheee jadi gaenak buat anak orang nangis maaf yaa

    gomawooo :DD

  3. Choco9taem said:

    Bener bener nguras air mata..
    apa ff selanjutnya sambungan ini?
    Nice eunmi ssi

  4. waaaaaw.. minhonya keren 😀
    suasananya dapet.. baguuus

  5. Choco9taem : ehmm… sejujurnya belum ada pikiran buat nerusin ff ini sih hehe. gomawoo 😀

    iyo : minho memang selalu keren coo
    gomawo icooo 😀

  6. NaNaLoveChoiMinHo said:

    hiks. .
    pas bngd 2namja yg quw suka ada d ff nie. .
    #girang dah…

    wa.a.a.h. .hrus.a ada lnjutan.a author. .

    nice ff bbb^^ddd

  7. Hei author kekeke! FF mu bagus bgt ya. Menyentuh hatiku (?) akakak. salut deh. 2 jempol buat author~

  8. vionaminho said:

    huaaa…..kasian hyerim….udh am suami aq aja ya..
    gx ad smbungan.a ya??????
    ehehehehhe…

    nice ff

  9. Cihuuy, te o pe banget! Walau saya bukan penyuka straight, tapi saya terlarut dalam cerita ini. Gaya bahasanya terlihat khas, alur berjalan dengan mengalir. Sedikit kritik aja ya, pas kalimat seru atau tanya nggak usah dikasih spasi antara kalimat dengan tanda baca. Tadi ada tuh ;D
    Overall, bagus! Suka! Cihuuuuy nananono

    Awalnya saya kira Minho dateng ke acara sama Taemin loh–ups! Lmao

    Keep writing! Koplak banget yak gua comment di sebelah lu 8DDDD

  10. gak jadian gitu ma mino ?

  11. hua,cerita.x bgs…

    tp terlalu pendek….

  12. jeje_holic said:

    critany bgus,, alurny jg pas. . Tp kependkan . . .
    Trus ujungny dia gak jdian gt ya ma minho. . .???
    Hmhmhm. . .

  13. tsuki no hana said:

    bagus chinguuuuuuuu!!! ayo lanjutkan!!!

Leave a comment