[drabbles] You Are 10 Points Out of 10

Title: [drabbles] You Are 10 Points Out of 10

Author: Choi Ahra

Genre: Romance
Rating: PG
Cast: Nichkhun
Word Count: 900
Disclaimer: JYPE’s
Summary: Just a story about their love-life: how the boy had a crush with her, their relationship, their marriage, and their  mid-age-time.

A/N:

Drabbles: a story of SHORT SCENES. I wanted to write drabbles that connected each other and it was ended up like this. I love how Nichkhun loves her so much, and their relationship life.

A very normal love-life, yet sweet.

I know it’s weird, but at least i give a try.

Special for: STELLA! ❤ I know you love Nichkhun so much so i decided to fulfil your wish, dahhhling xD

But i swear, the drabbles story is quite weird for a beginner like me ;_;

SURRY.

——————————————————————————————————————————–

1. 1. Heartbeat

“ Ini adalah murid pindahan baru dari Thailand, Nichkhun Buck Horvejkul.”

Semua gadis mengeluarakan suara bahagia-hingga-langit-ketujuh dan tidak henti-hentinya berusaha memanggil Khun, panggilan akrabnya, kecuali bagi Wonyeon, yang nampak tidak mengerti mengapa gadis-gadis itu terlihat sangat berlebihan. Para lelaki di kelasnya pun nampak tidak nyaman.

“ Pilih tempat duduk yang kau inginkan, Nichkhun-ssi.”

Whoa. Kelas makin riuh.

Wonyeon tahu  Nichkhun memiliki tampang yang sangat-sangat cantik namun berkarakter maskulin, namun sepertinya itu tidak menjadi alasan untuk –

Ah. Wonyeon menyadari sesuatu saat ia menopang dagunya. Ups. Nichkhun sedang menatapnya.

“ Di sebelah gadis yang sedang menopang dagu itu.”

Hah? Mata wonyeon melebar saat Nichkhun berjalan mendekatinya.

“ Hai,” sapa Nickhun sambil tersenyum lebar. Wonyeon hanya tersenyum kaku. “ Ya.. Sama-sama..”

“ kau tahu,” Khun kini menatapnya bersinar-sinar,” kurasa aku menyukaimu.”

Seketika jantung Wonyeon seperti berdetak lebih cepat dari biasanya.

Memangnya seperti ini budaya Thailand?

1. 2. Again and Again

Wonyeon memutar bola matanya. “ Kenapa kau mengikutiku terus? Sudah tiga bulan ini kau..”

“ karena aku menyukaimu,” jawab nichkhun enteng. Wonyeon melipat tangannya. “ Kau ini selalu saja.. bertindak sesuka hatimu.”

“ Karena inilah aku. Jadi kau menyukaiku?”

Wonyeon menghela napas panjang. Dasar bule aneh. “ Lagi-lagi kau –“

“ Nichkhun-oppa!”

Wonyeon melihat dua orang gadis yang mendekati Nichkhun – tentu saja bermaksud flirting.

Tapi di mata Wonyeon terlihat lebih berbeda daripada sekadar flirting. Nichkhun tidak pernah menolak gadis-gadis yang mengerumuninya. Dia terlalu baik, bahkan terlalu baik, sehingga dia membiarkan mereka di sekitarnya.

Lagi-lagi.

Seperti inilah yang dia lihat, dan Wonyeon merasa .. kesal.

1. 3. Tired of Waiting

Makin lama, Wonyeon makin merasa hatinya kesal bukan main saat para gadis itu terus mengerumuni Nichkhun, dan dia merasa lelah untuk menunggu, kapan kerumunan itu bubar.

1. 4. I Hate You

“ AKU TIDAK MENYUKAIMU!”

Wonyeon meninggalkan Nichkhun yang nampak tidak percaya, begitu saja. Wonyeon merasa cemburu – dan kesal. Dia menyukai Nichkhun, maka dari itu dia mengatakan dia tidak menyukainya tanpa sadar.

1. 5. Follow Your Soul

Wonyeon merutuki dirinya yang sudah mengatakan hal itu pada Nichkhun, namun matanya masih tertuju pada Nichkhun. Wonyeon memerhatikan Nichkhun, walau dia sudah tidak bertegur sapa dengan Nichkhun. Semua itu berdasarkan insting dan jiwanya, maka Wonyeon hanya mengikutinya.

Tiba-tiba napas Wonyeon tertahan, dan dia memalingkan muka.

Ya Tuhan. Kami beradu mata.

1. 6. Tik Tok

Nichkhun menyadari bahwa seiring waktu berjalan, pandangan mata Wonyeon masih tertuju padanya – sejak mereka saling beradu mata. Saat itu terbesit sebuah pikiran kalau –  perempuan itu selalu mengatakan hal yang terbalik dengan apa yang dia rasakan.

1. 7. I Was Crazy About You

“ Kau menyukaiku, kan?”

Wonyeon menggigit bibirnya. “ memangnya apa yang kau mengerti? Aku kan bukan siapa-siapa, aku hanya gadis biasa yang tidak menyukai –“

“Kau ‘tidak’ menyukaiku karena kau menyukaiku.”

“ Kau sendiri! Kenapa kau bisa menyukaiku?!”

“ Karena saat aku bertemu denganmu, aku melihat gadis yang tidak terpengaruh langsung oleh penampilan luarku,” ucap Nichkhun, “ dan aku menyukainya. Kau juga kan?”

“ Lalu dengan perempuan-perempuan itu kau masih saja bisa bersikap sangat manis! Kau masih berani bilang kau menyukaiku?!”

“ Tentu saja. Aku tidak tahu kalau kau menyukaiku, jadi kubiarkan mereka. Tapi kau menyukaiku, kan?”

Sial.

Aku kalah.

“ Kau ini –“ Wajah Wonyeon berubah merah, dan nichkhun tersenyum penuh kemenangan, lalu dia mencium Wonyeon. “ Karena aku tergila-gila padamu, aku mengerti kalau kau ternyata juga menyukaiku. Kau selalu menatapku.”

1. 8. Open Happiness

Dasar lelaki bule bodoh yang sudah meninggalkan buket bunga di depan rumah.

Wonyeon menghela napas dan tersenyum kecil.

Masalahnya, lelaki bule bodoh itu adalah pacarnya.

1. 9. Don’t Stop, Can’t Stop

Akhirnya.

Sudah tidak bisa dihentikan lagi.

‘So we don’t stop, we can’t stop, until we reach the top.’

Dan pada malam itu, Nichkhun dan Wonyeon ..

1. 10. What’s Your Celebration?

“ Nichkhun Buck Horvejkul. Maukah Anda berjanji untuk selalu mencintainya sebagai istrimu?”

“ Saya berjanji.”

“ Young Wonyeon. Maukah Anda berjanji untuk selalu mencintainya sebagai suamimu?”

“ Saya berjanji.”

1. 11. Time for Change

Wonyeon menarik napas panjang. “ Walaupun kita sudah menikah dan sekarang HaJie sudah lahir, kenapa aku masih belum memiliki mental seorang ibu untuk Hajie, ya?”

Nichkhun melingkarkan tangannya di pinggang Wonyeon. “ Kita tinggal berubah saja menjadi lebih dewasa, selama kita masih bersama, semua itu bisa.”

1. 12. Without U

Hajie sudah dewasa, dia sekarang sudah punya pacar.

Terbesit di pikiran Wonyeon, bagaimana saat dia ditinggal Hajie nanti. Pasti dia akan sangat sedih, namun demi kebahagiaan Hajie, Wonyeon hanya menghela napas.

Jadi begini kah perasaan seorang ibu?

Wonyeon melirik Nichkhun yang sudah tertidur di sebelahnya dan terkikik pelan, mengingat saat-saat berpacaran waktu itu.

Ah, ya sudahlah.

Tanpa Nichkhun dan Hajie, Wonyeon tidak akan pernah merasakan kebahagiaan ini.

1. 13. Only You

Lima puluh tahun telah berlalu.

Wonyeon duduk di samping Nichkhun dan menyandarkan kepalanya ke bahu lelaki itu.

“ Lama sekali aku tidak merasa sedamai ini,” bisik Wonyeon. Nichkhun terkekeh.

“ Tentu saja. Lima puluh tahun yang lalu, aku masih menyentuh seluruh dirimu. Sekarang begini saja aku sudah sangat senang sekali.”

“ Memang kau masih merasakan hal yang sama?” tanya Wonyeon heran. Nichkhun memutar tubuhnya pelan-pelan dan menyentuh pipi Wonyeon yang sudah nampak tanda-tanda umur senjanya.

“ Sejak dulu, kan?” tanya Nichkhun balik, “ Hanya kau, kok.”

Wonyeon tersenyum dan meletakkan wajahnya di lengan lelaki itu.

Bahkan ketika napas mereka terhenti pun, mereka akan terus bersama.

Karena bagi satu sama lain, mereka adalah ‘kesempurnaan’.

That’s why.

Each other is 10 points out of 10, in their life.