more fantasy about k-pop

Hyeojin termangu.

Gadis itu adalah Lee Suae dan Park Hyeorin.

Hyeojin teringat bagaimana Jonghyun berusaha menjelaskan nama mereka berdua dan anak2 SHINee nampak tidak nyaman ketika nama suae disebutkan.

anehnya onew juga berpesan supaya hyeojin tidak berusaha mencari tahu tentang suae lebih dari siapakah lee suae itu, kecuali kalau hyeojin memang sudah DIBERI TAHU atau tidak saja MENGETAHUI.

Hyeojin menggenggam erat kertas di tangannya. Pertemuan mereka kemarin sangatlah tidak enak. Suae menatapnya tajam – seolah-olah seperti rendahan, tapi dia berperilaku manja ketika melihat SHINee. kalau gadis yang berdiri di belakang suae terlihat dingin, tapi dia tidak terlihat jahat. hanya saja karena dia bersama suae, hyeojin merasa aneh. kalau tidak salah.. park hyeorin? nama yang tidak jauh berbeda dengannya.

suae terlihat seperti gadis yang memang berasal dari kalangan yang berada, dan seperti itulah keadaan aslinya.

karena aku tidak mengira kalau suae itu..

DING! DING!

hyeojin terlonjak. jam dinding di lobi mengejutkannya.

jam 8.

” hah. seharusnya aku pulang sekarang,” gumam hyeojin sesudah memandangi layar ponselnya – melihat jam. kemana donghae oppa? dia bilang ingin mengantarku pulang?

kemudian strap ponsel yang bergantung itu – sekali lagi menarik perhatiannya.

tanpa sadar hyeojin mengulas senyum tipis.

” hyeojin-ah,”

hyeojin tersentak kaget dan menoleh. ” donghae oppa! kau membuatku kaget!” serunya kesal. donghae terkekeh. ” kaget? wah, habis kau senyum-senyum sendiri, sih. eh, itu apa yang di ponselmu?”

hyeojin melirik strap ponselnya. ” ah, ini? cantik, kan?” tanya hyeojin balik, berbinar-binar. donghae mengangguk dan menyentuh strap ponsel itu. ” keren banget, warna biru langit begini. mengkilap-kilap pula! nggak sangka kau punya sisi manis juga buat memilih strap ini – oh, hei! ada namamu!”

” sial,” hyeojin mengerutkan bibirnya tidak suka. donghae tertawa dan mengacak-acak rambut hyeojin. ” aiiiissh dasar bocah! tapi serius deh, kau punya selera yang bagus. beli di hongkong, ya? aku baru pertama kali lihat.”

hyeojin tersenyum lebar. ” iya. minho oppa yang membelikannya untukku, karena dia tahu aku menginginkannya!”

donghae terdiam. hyeojin menatapnya heran. ” kenapa, oppa? kok diam?”

” ah, tidak,” donghae tersadar dari lamunannya, ” emm, sekarang sudah jam 8. ayo pulang. besok kau akan disibukkan banyak jadwal, kan?”

hyeojin berpikir omongan donghae memang sepenuhnya benar, kemudian mengangguk.

donghae berkata, ” kalau begitu, ayo kita pergi sekarang.” dia memutar badannya dan berjalan. hyeojin mengambil tas dan berkas-berkas catatan SHINee, lalu mengikuti donghae.

————————————————————-

Sepanjang jalan, hyeojin berceloteh tentang minho.

Entah ketika mereka melewati pom bensin.

Entah ketika mereka melewati restoran fast-food terkenal.

atau entah ketika mereka melewati deretan rumah.

Yang hyeojin ceritakan hanya minho. minho. dan minho.

Bagaimana minho menolongnya dari kerumunan fans, atau bagaimana minho mengerjainya dengan berkata hendak memberi strap ponsel itu untuk dirinya sendiri.

Donghae mendengar penuh kesabaran.

Sampai akhirnya mereka tiba di depan rumah hyeojin.

” oppa, terima kasih sudah mengantarku, hehe. kau tumben pakai taksi, sih,” ucap hyeojin.

” kalau aku pakai mobil kantor terus, bisa-bisa muncul skandal yang tidak enak. sesekali pakai taksi, boleh, lah,” kata donghae. hyeojin mengangguk.

” kalau begitu sampai jumpa besok,” katanya tersenyum kecil. donghae melambaikan tangan pelan, dan berisyarat pada supir taksi agar melaju. hyeojin mengantarkan kepergian donghae dangan melambaikan tangan.

donghae memperhatikan sosok hyeojin dari jendela belakang taksi – sampai sosoknya hilang karena malam. donghae bersandar dan melipat tangannya. dia mendesah.

selalu. selalu tentang minho.

kupikir dia sudah mengatasi perasaannya pada minho – tapi ternyata hongkong membuat semua itu makin mekar.

perasaan itu.

donghae merutuk mr.park, atau siapapun, yang telah membuat hyeojin terbang ke hongkong beberapa waktu lalu.

kalau saja dia ada di sana.

tentu saja tidak bisa.

Dirinya adalah anggota super junior.

donghae menghela napas. perasaannya berubah menjadi buruk sekarang.

di malam yang sudah mulai sunyi itu, taksi yang ditumpangi donghae melaju – juga dengan kekesalan yang mulai muncul di hatinya.

————————————————————————

hyeorin mengikuti suae yang melangkah cepat di gedung SME. gadis berambut coklat terang itu nampaknya kumat lagi penyakit selalu ingin buru-buru nya. hyeorin berusaha mengikuti irama langkah kaki suae.

” demi Tuhan, lee suae! tidak bisa kah kau memelankan jalanmu?”

suae memutar matanya dan berusaha memelankan jalannya.. yang kalau hyeorin hitung, hanya berkurang 2%.

hyeorin tahu betul suae sedang tidak bisa berpikir jernih.. oke, dia SELALU tidak berpikir panjang, namun setelah tahu bahwa ada gadis yang dekat dengan SHINee, pastinya dia tidak akan tinggal diam.

hanya saja saking dia tidak bisa berpikir jernih, hyeorin sendiri tidak punya kesempatan untuk mengunjungi heechul. ah yasudahlah. suae bahkan tidak akan bisa mengerti, ketimbang mau mengerti.

” kurasa aku harus berlari,” ucap suae, ” sudah tidak ada waktu lagi.”

” salah sendiri kau bangun kesiangan hari ini,” ujar hyeorin. suae mendelik. ” diam kau,” katanya. hyeorin mengangkat bahu dan terus berjalan.

mata suae mencari-cari sosok yang sudah menunggunya. hyeorin menunjuk ke sosok lelaki paruh baya yang mengenakan setelan hitam. suae melihat ke arahnya dan berseru, ” paman!”

lelaki itu menoleh saat suae memanggilnya. ” suae-ah!”

suae menghampirinya dan memeluknya hangat. ” paman, apa kabarmu? kemarin aku tidak menemuimu karena kata para staff, kau sedang tidak ada di sini.”

lelaki itu mengulum senyum. ” tidak apa-apa. sekarang kan sudah bertemu.”

hyeorin mendekati mereka dan membungkuk sopan. lelaki itu tersenyum ramah. ” hyeorin-ah, lama tidak bertemu, ya. suae pasti merepotkanmu terus.”

suae melotot ke arah hyeorin yang hanya menyeringai. ” tidak apa-apa, paman. aku tidak keberatan bersama suae.” dan kemudian pandangan mata suae melunak.

” bagaimana kabarmu di hongkong, suae?” tanyanya.

” begitulah. sekolah biasa, kehidupan biasa – sangat biasa..”

” bahkan dengan puluhan pelayanmu, kau masih merasa bosan?”

” tidak ada SHINee,” ucap suae manja, ” aku merasa bosan. tapi bagaimana lagi? rumah keduaku kan di sana, termasuk sekolah.”

” kenapa tidak di korea saja?”

” karena di sana kan ada sekolah tentang fashion dan kecantikan yang terkenal,” jawab suae memberi alasan. lelaki itu hanya manggut-manggut. suae mendekati pamannya. ” bagaimana kabar SHINee dan manajer hyung?”

” ah, kabar SHINee baik-baik saja, kurasa. mereka sekarang sedang sibuk dengan berbagai macam program.. Hello Baby? Yah, minho mencintai anak itu dengan sangat, begitu juga kibum. soal manajer mereka.. dia habis kecelakaan, jadi sekarang sedang cuti.”

alis suae terangkat. ” lalu siapa sekarang yang mengurus mereka?”

” ah itu. sudah ada manajer sementara.”

” namanya?”

” ah, namanya..”

” lee sooman-saenim!” panggil seseorang mendekatinya, ” rapat sudah mau dimulai. mari, pak!”

” sudah waktunya,” lee sooman mengangguk, ” sampai nanti, suae-ah. kapan2 kita akan bertemu lagi. belakangan aku agak sibuk.” kemudian dia pergi seketika meninggalkan suae, menuju ruang rapat.

suae berkedip sejenak – menyadari kalau lee sooman belum memberikan jawaban apapun, siapa manajer sementara SHINee.

—————————————————————————

yoogeun mengerjap-ngerjapkan matanya. inilah pertama kalinya dia datang mengunjungi gedung SME – bersama key, jonghyun, taemin, dan minho. onew sedang latihan drama musikalnya, dan jadilah mereka berempat menemani yoogeun.

” yoogeun-ah,” kata taemin, ” gedungnya besar, ya?”

yoogeun mengangguk takjub. minho mencium pipi yoogeun yang berada di dalam gendongannya. ” ayo, kita masuk,” ajak minho, kemudian mereka masuk ke dalam gedung SME.

sesampainya di ruangan SHINee, mereka menyelonjorkan diri di atas sofa. Jonghyun dan Taemin langsung berbaring, sementara key memilih untuk duduk sambil mendengarkan lagu. ketiganya kelelahan karena kurang tidur. sementara minho, walaupun dia juga kelelahan, tapi yoogeun menyita perhatiannya. keduanya sibuk bermain dalam dunianya.

jonghyun berdecak. ” mereka seperti orang pacaran.”

” mesranya,” gumam taemin iri. dia mengguling dan rambutnya membuat jonghyun merasa geli.

tiba-tiba yoogeun berkata dengan nada bocahnya, kalau dia bosan. key melirik minho. ” ya, choi minho. kau bisa nggak ajak yoogeun jalan-jalan? aku merasa sangat lelah.. dan kakiku butuh istirahat. sejam lagi kita akan ke lokasi syuting, ya.”

minho mengangguk dan mereka berdua keluar ruangan. key merasa agak menyesal karena ‘menyerahkan’ yoogeun kepada minho, tapi kakinya yang nyaris ‘lumpuh’ membuatnya terlalu lelah untuk berjalan.

taemin melongok dan memperhatikan keduanya keluar.

” hyung, feelingku tiba-tiba tidak enak.”

jonghyun menoleh. ” kalau feelingmu sudah menyangkut minho.. biasanya..”

” ya, taemin-ah..” katanya cemas. taemin menghela napas. ” semoga saja tidak terjadi apa-apa. kedatangan suae kemari membuatku tidak bisa berpikir jernih.”

——————————————————————–

suae menggerutu karena hyeorin belum kunjung kembali dari toilet. apa yang hyeorin lakukan di toilet? suae bertanya-tanya. saking bosannya menunggu hyeorin, dia memilih berjalan saja di sepanjang koridor SME yg sepi. perkataan sooman barusan masih melekat di pikirannya.

soal manajer pengganti itu.

suae merasa dia belum bertemu dengan manajer pengganti SHINee. apapun tentang SHINee dia merasa peduli, termasuk hal-hal seperti ini.

SHINee adalah miliknya.

” YA! YOOGEUN-AH! AWAS!”

Suae, yang sedari tadi tidak memerhatikan apa yang ada di depannya, tertubruk oleh tubuh kecil dan ia terhuyung hingga jatuh. lantai yang keras dan dingin membentur sikunya. suae meringis dan berteriak, ” YA! Siapapun yang..”

” suae, kau tidak apa-apa?”

suae mengangkat kepalanya. seorang lelaki bertubuh jangkung sedang berlutut dan merangkul bocah itu. dia memandangi suae agak aneh dan kaku, gugup.

” eh, ya..” seketika itu juga, suara suae melunak, ” begitulah. tidak apa-apa, kok.” suae tersenyum manis. minho memaksakan senyum tipis. meskipun minho adalah member yang paling terakhir dia favoritkan, namun karena dia adalah anggota SHINee, suae bisa bersikap manis. sifat pendiam minho memang tidak terlalu mendekati tipenya.

bocah lelaki yang berada di lengan minho menarik perhatian suae. ” ini siapa?”

” ah. ini bayi yang sedang kami jaga.”

suae mengamati wajah bocah itu. matanya besar dengan lipatan mata. pipinya bulat dan kemerah-merahan. hidungnya mancung. ” wah, mirip sekali denganmu, oppa.”

minho tersenyum lembut. ” tentu saja,” minho mengusap pipi bocah itu, ” namanya Jung Yoogeun.”

suae terkesiap. kaget.

minho tersenyum.

minho menatapnya aneh, seperti tidak nyaman. ” emm. aku.. ada syuting.. eh, tunggu,” minho mengerutkan dahinya, ” suae, sikumu terluka!”

” eh.. benarkah?”

” lihat,” minho menunjuk siku suae, cemas. suae berusaha bersikap santai walaupun dia tidak suka ada goresan di kulitnya. ” tidak apa-apa.. nanti biar hyeorin.. hei, hei, oppa!” sesaat kemudian minho menarik tangan suae dengan yoogeun di dalam gendongannya. dia menyuruh suae duduk. suae menurut begitu saja, memandangi minho bingung. lelaki itu membuka tas sportnya dan mengeluarkan plester serta tisu. dia mengeringkan luka suae dengan tisu.

” perempuan tidak boleh ada bekas luka,” kata minho pelan. dia menempelkan plester dengan hati-hati, kemudian tersenyum puas.

” nah. begini kan lebih baik.”

suae tertegun.

dia benar-benar tersenyum.

suae merasa jantungnya menjadi aneh.

berdebar lebih cepat.

minho melirik jam tangannya. dia terlihat gelisah dan segan. ” err. kurasa sudah sejam.. kibum akan membunuhku kalau aku telat. aku harus pergi recording, suae. emm. anny..”

” tunggu,” tanpa sadar suae menahannya. minho mengerjap2kan mata. ” y..ya?”

” boleh tahu kau recording apa, dan dimana?”

” oo..oh.. judul acaranya hello baby.. di daerah xxx..” katanya, kemudian merasa ponselnya bergetar. saat dia mengecek email yang masuk, dia mendesis, ” sial. kibum akan menggigitku kalau aku telat lebih dari ini. sudah ya, suae!”

” eh.. ng.. ya..”

lalu minho dan yoogeun melesat menuju mobil. suae menghela napas dan menyentuh plester di sikunya. wajah minho yang sedang tersenyum terbayang-bayang.

suae menghentakkan kakinya, kesal. saat-saat seperti ini dia butuh hyeorin yang bisa menyetir. dia tidak ingin merepotkan dirinya sepanjang ada hyeorin di sisinya.

tapi ya Tuhan. DIA ITU KE TOILET MANA?! SUDAH SETENGAH JAM!

suae mulai kehilangan kesabaran dan mengambil ponselnya, memutuskan mengetik email untuk hyeorin.

‘ya! park hyeorin! dimana ka..’

” kau sedang apa, suae? serius amat dengan ponselmu.”

suae menoleh. hyeorin berdiri di sampingnya, menggaruk2 pelipisnya yang tidak gatal. ” maafkan aku. sudah lama aku tidak kesini dan aku membutuhkan waktu untuk mencari toilet.”

suae memutar bola matanya. ” yasudahlah. pokoknya antarkan aku ke daerah xxx dengan mobil.”

hyeorin menatapnya bingung. ” sekarang?”

” memang kapan lagi? tentu saja!”

” ada apa, sih? dadakan sekali..”

” sudahlah, kita harus menyusul SHINee!”

hyeorin mendesah. dia tidak akan bisa melawan suae. untunglah apartemen pribadi suae tidak jauh dari sini, jadi dia bisa mengambil mobil tanpa perlu susah payah. sifat tidak sabaran dan arogannya suae memang terkadang menyusahkan di saat-saat seperti ini.

yasudahlah.

————————————————————————-

” kau tidak masuk ke dalam set saja?” tanya hyeorin. suae menggeleng.

” tidak. dari sini saja, biar tidak mengganggu syuting mereka.”

hyeorin berdecak. kalau sudah soal SHINee, suae bisa menjadi makhluk paling pengertian sedunia. manner suae memang perlu dipertanyakan.

suae melongokkan sedikit bagian kepalanya sampai dia bisa melihat SHINee. sepanjang pengamatan suae, script hello baby nampaknya sedang bersiap2 untuk memberikan kejutan ulang tahun Jonghyun. sebelum Jonghyun disuruh pergi tanpa mengetahui mereka akan memberi kejutan, mereka sibuk bermain dengan yoogeun di tengah2 break recording.

suae bisa mengerti kenapa SHINee nampak jatuh cinta dengan yoogeun, dan suae menyadari sesuatu, yoogeun itu minho-mini-me. suae mengira-ngira apakah minho sebenarnya punya adik lelaki, by any chance.

perlahan mata suae tertuju pada satu orang dengan tawa yang terasa asing di telinganya. suae memandangi orang itu.

minho.

dia tertawa.

rasanya dia bukan lelaki pendiam yang suae kenal.

dulu dia hanya berdiri di belakang SHINee, seorang rapper yang sikapnya keren dan wajah cantiknya memang outstanding. akan tetapi sifat pendiamnya itulah yang membuat suae menilainya paling belakang di antara mereka.

namun pandangan itu sepertinya telah berubah.

suae merasa setahun tidak bertemu SHINee, ternyata banyak hal yang tidak suae ketahui.

ternyata minho bisa tertawa.

napas suae tertahan. sepertinya memang ada masalah dengan jantungnya.

lagi-lagi.

berdetak lebih kencang dari barusan.

pandangan suae tidak bisa lepas dari minho. dia terus memerhatikan cara minho tertawa. dia tidak peduli kalau minho tidak menyadari keberadaannya, yang jelas pikirannya sudah tidak berada di tempat lagi.

” Ya, lee suae..” panggil hyeorin, namun suae tidak mendengar apa-apa lagi. pikiran dan tubuhnya sudah terpisah.

kemudian key terlihat sedang memikirkan sesuatu, lalu dia memanggil yoogeun. bocah itu mendekati key dan dia membisikkan sesuatu pada yoogeun. lalu yoogeun berjalan ke arah yg berlawanan dengan SHINee.

mau apa dia? suae bertanya-tanya dalam hati.

” h.. hye..” mulut mungil yoogeun bergerak2,” hyeo.. umm..ma?”

suae mengerjap2kan matanya. tidak. tunggu. hyeorin sedang ada di sana, 5 petak lantai dari tempatnya dia berdiri. pasti bukan hyeorin maksudnya. mata suae beralih ke orang yang dimaksud yoogeun.

gadis itu menelungkupkan wajahnya yg memerah seperti kepiting rebus sampai ke pelipisnya. nampaknya dia sangat malu ketika dipanggil umma.

seperti panggilan itu memiliki arti tertentu.

kemudian gadis itu membuka tangannya, memperlihatkan wajahnya, sehingga suae bisa melihat lebih jelas.

alis suae bertaut menjadi satu, kemudian tertegun.

gadis itu kan..

suae teringat. yang ada di hongkong.

yang berdiri di dekat SHINee.

hyeorin mendekati suae, yang sedang terpaku.

lalu dua orang stylist yang berdiri tidak jauh dari suae sibuk berbincang pelan, namun suae masih dapat mendengar mereka dengan jelas.

” enak sekali ya dia, dipanggil umma oleh balita seimut yoogeun,” komentar stylist pertama. stylist di sebelahnya mengangguk. ” apalagi key-ssi yang menyuruhnya. pasti dia senang sekali, ya.”

” tentu saja – ah, aku iri sekali. menjadi manajer pengganti seperti dia seperti mimpi bagiku.”

suae menelan ludahnya.

‘sudah ada manajer sementara’

ucapan sooman terngiang jelas di telinganya.

tidak mungkin.

hyeorin, yang melihat suae terpaku begitu, berjalan mendekatinya. ” ya, lee suae. kau itu kena.. ara, itu kim hyeojin, kan?”

kim hyeojin.

” apa yang dia lakukan di situ?” tanya hyeorin bingung, ” dari kemarin bersama SHINee terus.. ah. duh.” hyeorin menyadari aura di sekitar suae nampak berubah. hyeorin bergidik pelan, wah. keponakan lee sooman sekarang sedang cemburu tingkat parah sepertinya.

mata suae berkilat-kilat.

tidak boleh.

———————————————————————-

after reached korea and met suae-hyeorin for the first time, back from hongkong-

” dia itu siapa?” tanya hyeojin pelan, usai gadis berambut coklat itu tersenyum2 manja dan menyapa mereka dengan manis, lalu pergi karena suatu urusan. ” nampaknya kenal kalian, dan kalian dekat kah? dia terlihat sangat menyukai kalian.”

jonghyun meringis. ” lee suae itu yang berambut coklat, dan yang satunya bernama park hyeorin.”

” memangnya mereka siapa?”

” khusus untuk suae – dia adalah keponakan lee sooman-saenim, dan park hyeorin adalah fellownya,” jelas jonghyun.

mereka saling berpandangan, dan hyeojin bertanya-tanya arti pandangan itu. onew menghela napas dan meremas pundak hyeojin. ” pokoknya,” kata onew tegas, ” jangan berusaha MENCARI TAHU tentang mereka, kecuali kau SUDAH TAHU sendiri, selain fakta kalau suae adalah keponakan presdir kita.”

hyeojin menjadi bingung sekarang. ” hah? apa?”

” intinya,” lanjut onew seraya menekankan nada suaranya, ” tolong berhati-hatilah. apapun itu, beri tahu kami kalau ada sesuatu. oke?”

hyeojin mengerutkan dahinya. ” kalian tidak menyukai mereka?”

lalu hyeojin sadar,

raut muka SHINee sudah berubah sejak bertemu dengan mereka, lima belas menit yang lalu.

cr: http://flamesmefanfic.tumblr.com

by: ah ra

p.s: maybe im gonna do this ff lil bit late than usual later. school takes my time and i feel unwell lately, so i need my bed rest more 😦 i’ll update as soon as possible! ❤

Comments on: "Because I Really Love You – part 14" (8)

  1. sashalicia said:

    first! akhirnya…aq komen jg, sori y slama ni jd silent reader, hehe
    waduh, kok suae kponakan soo man ahjussi? jd inget sunny ni 🙂 kynya ni anak tabiatnya jelek bgt y, ampe anak2 shinee pd ‘takut’ ktmu dia
    dong hae oppa kasiaannn…sini deh ama aq aj *digetok elf*
    wah, hyeojin ad saingan ni, gawat!!! btw, pnjabaran km ttg kesan suae bwt min ho ngingetin aq yg mulai suka dia gr2 RDD, dl awalnya aq suka ama key, skrg bralih ama ni dong saeng 😀
    oh y ah ra~~bnyak2 istirahat y biar g gmpang sakit,fighting! 🙂

    • wah kamu teliti ya ehehehe xD iya aku emg ngegambarinnya sunny sodaraan jauh sm suae, kupikir ga ada yg bener2 ngeh, trnyt kamu ngeh ya 😀

      aku suka minho dari dulu! bias parah hahaha xD *tos*

      thankyou for cheering me up, bb ❤ i will. xoxo

  2. DJ.merr said:

    berarti suae sepupunya teh sunny? ahahahhaha.
    ada firasat buruk tentang suae…hoo…

  3. Donghae jihwa,
    kq g ad?

  4. Haeee T.T

    wew, ad yoogeun 😀
    issh tp si suae it sepertinya akan makin mmbahayakan -.-

Leave a reply to choiahra Cancel reply