more fantasy about k-pop

Posts tagged ‘Daesung’

Haru-Haru = Chapter Sixteen =

“Oksigen! Ambil tabung oksigen!” teriak Siwon.

Suster langsung berlari ke luar ruangan dan langsung menarik tabung oksigen dari Oxygen Room. Lalu Siwon menyambungkan masker pernapasan ke tabung oksigen dan memasangkannya di wajah Lee-ah. Nadi Lee-ah terdengar sangat lemah di stetoskop Siwon. Siwon mulai cemas, lalu memperhatikan perkembangannya setelah Lee-ah bernapas dengan oksigen.

Kemudian ia beralih pada NeeSa yang  kepalanya sudah diobati oleh suster. NeeSa harus mendapat 3 jahitan di kepalanya. Lalu Siwon mulai melakukan operasi kecil dengan sangat hati-hati. Lalu Siwon membalut kepala NeeSa dengan gulungan kain kasa. Siwon mengusap keringatnya yang mulai berjatuhan. (more…)

Haru-Haru = Chapter Fifteen =

Terdengar nada sambung Super Junior M-Super Girl.

Oh my super girl ojik naui baby girl

Neoreul molla boneun geureon namjadeuri baboya

Oh my super girl neoyege nan Super Man

Sarangiran gamoksoke neoreul geunyang beoryeo dujima

“Yuhbasaeyo? Ah.. Lee-ah.. mianhae.. orang tuaku menelepon, aku harus pulang ke rumah sekarang, cheonmal mianhae, chagie..” kata seseorang di seberang sana.

“Ah… ehm… kwenchana.. aku tidak apa-apa kok. Disini aku juga ada teman..” kataku pelan.

“Ah.. mianhae, ini sangat mendadak. Aku jadi tidak enak meninggalkanmu sendiri. Aku tidak akan mengulanginya lagi, Lee-ah..” katanya lagi.

“Arasaeyo, ZhouMi-sshi. Aku tidak apa-apa. Ya sudah.. hati-hati di jalan ya, oppa..” kataku senang.

“Ah.. ne.. sekali lagi mian. Hati-hati disana ya. Jaga dirimu.” Kata ZhouMi.

Lalu telepon terputus. Aku menghela napas pelan. Aku melihat NeeSa yang sedang merenung.

“NeeSa-ah.. apa yang kau pikirikan?” kataku pelan.

NeeSa sedikit tersentak.

“Eh… aniyo..” katanya.

“Hmm.. ku kira kita harus jalan-jalan dan kembali ke dorm, siapa tau kau bisa mengingat sedikit.” Kataku ceria.

“Ide bagus.. baiklah.. aku minta izin dengan Siwon-sshi dulu..” katanya lagi.

“Siwon-sshi..” panggilku.

“Ne?” katanya pelan.

Ia menatapku, entah mengapa, jantungku sedikit berdesir melihat matanya.. Apa ini..

“A.. ehmm.. bolehkah aku membawa NeeSa pergi?” kataku terbata-bata.

Siwon tersenyum, menimbulkan dua lesung di kedua pipinya. Lalu ia mendekati NeeSa, mengeluarkan stetoskop juga memeriksa tekanan darahnya.

“Bagus. Kau boleh pulang..” kata Siwon.

“Ah.. senangnya! Gomawo, Siwon-sshi..” kataku.

Siwon hanya memberikan senyumnya. Lalu kami keluar dari ruangan rumah sakit itu.

“Chamkaman, Neesa!” kata seseorang yang ternyata adalah Kyu.

“Ottokae?” tanya NeeSa.

“Kau tidak pamit dengan Taeyang dan Sungmin?” tanyanya.
(more…)

[FF] Heartbeat = One Shot =

Buat yang nyimak FF gue sebelumnnya, Haru-Haru. Ini adalah FF one shoot yang khusus menjelaskan penyakit kanker otak Taeyang. Makanya di Haru-Haru dia suka pusing & keluar darah dari batuknya. Ini juga kali pertama ia bertemu kekasihnya. Ra NeeSa. *Saya sendiri >:))*. SOOO Just check this out, chingu! YAH TOUCH MAN BABY! HAHHAA

————————————————————————————————————-

the heart that you stepped all over and left
is still beating. and it’s beating for you

no matter how hard i try to forget
no matter how many new people i meet
why do i keep thinking of only you when i turn around
i don’t want to do this anymore. i want to stop.
no matter how many times i try and try to stop myself
it’s no use. my heart is broken. why

why do i keep doing such foolish things
i know in my head, but why is my heart rebelling
i’m holding on to you and can’t let go.
it still feels like you’re next to me.
i can’t believe in farewell

no matter who i meet, i can’t open up one part of my heart and i keep your place empty
there’s no reason for you come back, but why do i keep thinking that you might come back
why isn’t my heart listening

listen to my heartbeat. it’s beating for you
listen to my heartbeat. it’s waiting for you
don’t i know that it’s over. i don’t understand why i’m like this
listen to my heartbeat. it’s beating for you
listen to my heartbeat. it’s waiting for you
it still hurts thinking of you. i think of you every time my heart beats

i have to forget. i have to forget in order to live
i have to erase it. if i don’t, i’ll die
stop trying to get her back. she ain’t coming
she’s gone, gotta be moving on
she left. she won’t come back. she doesn’t think of you.

she doesn’t know that i’m waiting for her, she’s doing well
she already forgot about me, totally erased me.
why can’t i do that

listen to my heartbeat. it’s beating for you
listen to my heartbeat. it’s waiting for you

my heart is beating faster and faster..

MY HEART IS BEATING…

FASTER AND…

FASTER………..

~o~o~

Aku jatuh disebuah jurang. Kaca-kaca mobil menusuk kepalaku. Aku mengaduh kesakitan. Mobilku terbalik. Lalu orang-orang sepertinya sangat ramai diluar.

“Apa ia masih hidup? Apa masih hidup?” kata seseorang di luar.

“A… aku.. hidup!!!!!” teriakku sebisaku.

Jantungku berdetak cepat, dan melemah.

Heartbeat.. beat.. beat.. beat. Beat…

“Cepat tolong dia! Dia masih hidup! Panggil ambulans!” kata seseorang lagi.

Pandanganku kuning, sepertinya malaikat maut akan menjemput nyawaku, beberapa detik lagi. Lalu banyak orang yang mendorong mobilku agar berdiri lagi. Setelah berhasil, pintu mobilku dilepaskan, aku ditarik keluar dan pandanganku mulai gelap. Suara orang-orang tadi semakin kecil dan hilang sama sekali.

~o~o~

Aku terbangun di sebuah rumah sakit. Ada Seungri, Daesung, dan T.O.P mengelilingi ranjangku.

“Hyung!!!!! Kau sadar!” teriak Daesung. Lalu Daesung memeluk tubuhku.

“Hey, hentikan! Ia masih baru sadar, biarkan ia bernapas, dongsaeng!” kata T.O.P sedikit marah. Ia adalah yang tertua diantara kami, Big Bang.

Aku mencoba bernapas seperti biasa. Lalu aku mencari-cari salah satu hyungku yang tidak datang.

“Dimana Jiyoung-hyung?” tanyaku.

“Tenaaaang.. ia sedang membeli makanan kesukaanmu, hyung!” kata Seungri ceria. Seungri memeluk Taeyang, hyungnya yang ke-3 paling muda dan ke-3 pula paling tua itu.

“Ya ampuuuun.. aku sangat mencemaskanmu, hyung. Apa kau merasa sakit? Dimana, dimana? Biar aku menyembuhkannya dengan ciuman mesra dariku! Hahaha.. “ kata Seungri bercanda.

T.O.P dan Daesung hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah magnae alias anggota yang paling muda itu.

“Bagaimana kalau yang sakit di bibirku?” kata Taeyang menantang. Seungri langsung menutup mulutnya dengan tangan.

“Wah.. jangan dong, first kiss-ku harus seorang wanita nih, hyung!” kata Seungri cemas.

T.O.P memeluk Seungri dari belakang, lalu menggendongnya.

“Aaaaaaaah! Sakit, hyung! Tulangkuuuuu..” kata Seungri. Taeyang tertawa riang melihat teman-teman sekaligus keluarga kecilnya itu.

“Waaaahh.. senangnya Taeyang-hyung sudah bisa tertawa!” kata Daesung senang.

Lalu seseorang datang dari pintu, seseorang yang berambut blonde.

“TAEYAAAAAANGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG-AAAAAAAH…” kata Jiyoung sedikit berlebihan, lalu memeluk Taeyang tanpa peduli Taeyang kesakitan atau tidak.

“Haha… Jiyoung, jahat kau, mengapa datang belakangan, hah?” kata Taeyang kesal.

“Tentu saja aku membelikan ini untukmu!!” kata Jiyoung sambil menunjuk seporsi pangsit korea kesukaan Taeyang.

“Wah, kalian semua memang mengerti aku…” kata Taeyang terharu.

“Saranghae, Big Bang..” kata Taeyang senang sambil tersenyum.

“Saranghae, Dong Youngbae!” teriak teman-temannya berbarengan.

Daesung tertawa dan matanya hilang seperti garis, Seungri tertawa, tawa yang membuat wanita-wanita terpekur, T.O.P yang garang memperlihatkan senyum manisnya, lebih dikenal dengan senyum licik, dan Jiyoung tertawa terlihat seperti anak SMP, childish. Mereka merasakan bahagia bersama, itulah Big Bang. Boyband yang didalamnya terdapat keluarga, yang saling mengerti, menyayangi, mencintai dan selalu merasakan suka-duka bersama. Bahkan, jika salah satu dari mereka break-over dengan pacarnya, mereka akan menangis dan sakit hati bersama. Memang terdengar sedikit aneh, ya. Tapi itulah mereka. Persahabatan yang sangat indah..

~o~o~

“Dia hanya memiliki waktu sebanyak 5 tahun lagi.” Kata seorang Dokter yang bernama Siwon putus asa.

Jiyoung menutup mulutnya dengan dua tangannya. Seungri memegang dadanya yang terasa sesak.

“Andwaeeeeee! Tidak mungkin, Dok! Pasti ada cara lain untuk menyelamatkan Taeyang-hyung. Apa kita harus mengoperasinya ke Inggris? Atau Amerika? Aku rela menghabiskan hartaku untuk itu!” kata Seungri penuh emosi. Air mata keluar dari mata sendunya.

Jiyoung mengusap-usap wajah Seungri.

“Kita hanya perlu berdoa, Seungri-ah. Kita doakan dan semangati Taeyang untuk tetap hidup, kita harus selalu ada untuknya..” kata Jiyoung bijak.

“Tidak ada cara lain lagi, kami sudah sangat berusaha, tapi inilah hasil jerih payah kami.” Kata Siwon lagi.

Jiyoung membungkukkan badannya.

“Kamsahamnida, karena telah berjuang untuk teman kami. Setidaknya, ia masih punya 5 tahun yang berharga.” Kata Jiyoung sopan.

Seungri menangis sejadi-jadinya, Jiyoung memeluk dongsaengnya yang paling muda dan paling manja itu, sekaligus paling tampan. Ia mengelus-elus kepala Seungri.

“Lee Seunghyun, jangan lemah begitu, tunjukkan pada Taeyang-hyung kalau ia baik-baik saja dan kita juga lebih baik-baik saja! Bersikaplah seperti tak ada yang terjadi. Kita harus membuat ia ceria, bukan terpuruk, ingat itu.” Kata Jiyoung sambil menenangkan Seungri.

“Ne!!! Aku pasti bisa membuat ia tersenyum!” kata Seungri semangat.

“Nah… begitu dong, That’s my man!” kata Jiyoung sambil melemparkan senyum termanisnya pada adik kesayangannya itu.

Lalu Jiyoung dan Seungri kembali ke dekat Taeyang. Mereka melihat Taeyang terbaring sambil menatap dua saudaranya itu. Tanpa terasa, air mata Seungri kembali mengalir. Ia berlari kearah Taeyang. Lalu memeluk Taeyang erat.

“Saranghaeyo… hyung.. cheonmal saranghae..” kata Seungri terisak. Jiyoung kecewa melihat pemandangan itu.

“Seungri, kau sudah berjanji!” kata Jiyoung mengingatkan.

Taeyang membelai kepala Seungri halus.

“Aku juga mencintaimu, lebih dari cintamu padaku, dongsaengku..” kata Taeyang. Seungri tersenyum.

Lalu Seungri menyanyikan lagu mereka sendiri, Foolish Love.

Everything is gonna be alright…

Mereka tidak tau kalau Taeyang mendengar semuanya, waktu nya hanya 5 tahun.

Untuk apa aku hidup, jika sudah tau kapan aku mati? Lebih baik aku mati sekarang.. Pikir Taeyang.

Neoui saenggage ajikdo apa
Gaseumi ttwil ttaemada saenggangna

~o~o~

“MWO????!! Tidak mungkin, Jiyoung! Geo-jis-mar!!!!!!!” teriak T.O.P di dorm Big Bang.

“Itu yang dikatakan dokter, mana mungkin aku tega membohongimu, dan jika aku berbohong, aku sudah keterlaluan, Choi Seunghyun!” teriak Jiyoung.

Daesung terduduk lemas, ia menunduk, air mata mulai keluar dari mata sipitnya.

“Taeyang-hyung..” kata Daesung lirih. Tiba-tiba ia berdiri dan menyentakkan kakinya.

“ANIO! Kita tidak boleh percaya dengan ini! Anggap saja itu tak pernah terjadi..” kata Daesung sedih.

“Lagipula aku yakin, setelah 5 tahun kedepan dia tidak akan apa-apa..” katanya lagi.

T.O.P menepuk bahu Daesung.

“Mulai sekarang, kita adalah supporter baginya…” kata T.O.P bijak. Daesung hanya mengangguk.

~o~o~

Seungri membawa 4 porsi pangsit Korea kesukaan Youngbae. Untuknya, Taeyang, Jiyoung, dan T.O.P. Ketika memasuki ruangan Taeyang, ia sangat terkejut. Teman-temannya duduk tersungkur di lantai. Jiyoung memendamkan kepalanya di dinding, dan di ranjang rumah sakit, tidak ada Taeyang.
(more…)

Let Me Hear Your Voice part 12

sudut pandang yulia

saat itu aku masih berumur 10 tahun. Aku melihat kakakku yang berdiri di depan pintu rumah ‘KAKAAAAAAAAAAAAAAAAAK’ aku memanggil kakakku yang menggendong tas dukung berwarna hitam miliknya. Kakakku menoleh ke arahku lalu tersenyum padaku. Aku berlari ke arahnya dan memeluknya.
‘kakak, kau mau kemana ?’ tanyaku sambil memeluknya erat. Kakakku mengelus rambutku dengan pelan.
‘kakak harus pergi sekarang. Kalau kakak tidak pergi, nanti kuliah kakak bagaimana ?’ jawab kakakku dengan pelan.
‘kalau kakak pergi, aku akan bermain dengan siapa ?’ aku merengek kepada kakakku. Kakakku menghela nafas lalu melepaskan pelukannya.
‘yulia, kakak janji akan kembali lagi ke sini. Sekarang kakak haru menyelesaikan kuliah kakak dulu ke seoul. Kau bisa kan sabar menunggu untuk kakak ?’ ujar kakakku sambil mengecup dahiku.
‘janji ya ?’ tanyaku sekali lagi kepada kakakku. Kakakku mengangguk lalu pergi meninggalkanku. Entah mengapa kau merasa bahwa aku takkan lagi melihat kakakku.

***

Malam harinya aku bermimpi, aku berada di taman. Taman itu mempunyai banyak bunga. lalu aku berjalan dan aku melihat kakakku. Aku berlari dan memeluk kakakku dengan erat.
‘kakak, ini tempat apa ?’ tanyaku. Kakakku hanya tersenyum. Dan tiba tiba tubuh kakakku perlahan lahan menghilang.
‘KAKAAAAAAK !’ aku terbangun dan berteriak. Ibuku membuka kamarku dan melihatku yang terbangun. Ibuku memelukku sambil mengelus rambutku dengan lembut.
‘ibu, aku bermimpi tentang kakak. Aku rindu padanya bu’ ujarku sambil terisak. Ibuku hanya diam dan memelukku lebih erat lagi.

***

2 minggu kemudian
Aku dan ibu duduk di gazebo halaman belakang rumahku. Ibuku sedang membaca koran dan aku sedang menggambar. Aku menggambar ibu, ayah, kakakku, dan diriku. Aku memperlihatkan gambaranku kepada ibuku ‘ibu, lihatlah gambaranku ! bagus tidak ?’. ibuku tersenyum dan melihat gambaranku ‘bagus. Anak ibu memang pintar.’ Jawab ibuku sambil mengelus kepalaku dengan lembut. Aku tersenyum kecil kepada ibuku. Kami berdua diam sesaat. Tiba tiba aku terfikir tentang kakakku. Mengapa belum memberi kabar kepada kami ?
‘ibu, kenapa kakak tidak menelpon kita ya ? biasanya kalau dia sudah sampai di Seoul ia akan menelpon’ tanyaku kepada ibuku. Ibuku hanya diam dan meletakkan koran yang ia baca. ‘ibu juga tidak tahu. Mungkin dia sedang sibuk dengan kuliahnya dan belum sempat menelpon kita’ ujar ibuku.
KRIIIIIIING ~~ telepon rumahku berdering. Ibuku bergegas mengangkat telepon itu. beberapa menit kemudian aku heran ibuku tak kunjung kembali. Aku beranjak dari gazebo itu dan menyusul ibuku. Aku melihat ibuku yang duduk di lantai sambil memegang gagang telpon.
‘ibu..ibu baik baik saja ? telpon tadi siapa ?’ tanyaku kepada ibuku. ibuku menatapku dengan bergelinang air mata. Aku spontan memeluk ibuku dengan erat. 2 hari kemudian aku baru mengetahui bahwa kakakku diberitakan telah mengalami kecelakaan pesawat dan dipastikan semua penumpang pesawat itu telah tewas.
‘ibu..berita itu bohong kan ? ITU BOHONG KAN BU ?’ tanyaku kepada ibuku yang masih menangis. ‘AYAH, BERITA ITU BOHONG KAN ? KAKAK TIDAK MUNGKIN MENINGGAL KAN YAH ? DIA SUDAH BERJANJI PADAKU UNTUK KEMBALI ! DIA TIDAK MUNGKIN MENINGGAL ! BERITA ITU BOHONG KAN YAH ?’ akupun bertanya kepada ayahku. Air mataku mengalir deras lalu ayahku memelukku dengan erat.

*** (more…)

[FF] Haru-Haru = Chapter One =

Tap. Tap. Tap. Suara high heels NeeSa terdengar memasuki halaman. Teman-teman NeeSa segera bersiaga di tempat masing-masing. Lee-ah mengiringi NeeSa berjalan dengan menutup kedua mata NeeSa.

“3..2..1…..”

Lee-ah melepas kedua tangannya dari mata NeeSa.

“SURPRISEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE…..!!!!!!” Teriak Lee-ah, NeeNo, Gee-Lang, ZhouMi, Donghae, Kyuhyun, dan Taeyang berbarengan.

Sedangkan Eunhyuk, Sandara, TOP, dan Daesung sibuk meniup terompet, Ta-mmie, Sungmin dan Seungri terlihat sudah akan meledakkan kembang api yang sudah disiapkan.

“CTAR..CTAR..” Kembang api pun diluncurkan. Langit yang hitam bertabur bintang kini dihiasi pecahan api yang berkilauan, angin malam bersemilir, lantunan lagu Happy Birthday – BoA mengalun, malam yang sangat indah.

saengil chukha hamnida, saengil chukha hamnida,

jer guh wun saengirul, saengil chukha hamnida

NeeSa terperangah melihat keindahan itu, teman-temannya menyanyikan lagu ulang tahun untuknya, piano hitam berdenting dimainkan oleh pria yang dicintainya, Taeyang. NeeSa tersenyum bahagia, air mukanya benar-benar menunjukkan aura senang yang tak terkira.
Inilah perayaan hari lahirnya yang ke 20, kini ia bukanlah teenagers lagi.

NeeNo dan Seungri membawa kue tart blackforest dengan lilin berbentuk angka 20 yang menyala kearah NeeSa. NeeSa meniup lilinnya, teman-temannya bertepuk tangan meriah.

“Selamat ulang tahun!!” ucap NeeNo dan Seungri. Eunhyuk menyusul di belakang mereka, ia menyerahkan seikat bunga mawar untuk NeeSa dan mengucapkan selamat ulang tahun. Begitu juga dengan teman-temannya yang lain yang datang ke acara ulang tahun tersebut, mereka bergantian mengucapkan selamat ulang tahun dan kado yang mereka bawa.

NeeSa mengenakan dress putih malam itu. Rambutnya hitam pekat dan terurai, sepatu high heels putih mengkilap ia kenakan. Ia sangat tidak menyangka teman-temannya sangat perhatian sampai rela menyiapkan segala sesuatu untuk hari ulang tahunnya ini.

“Omo.. kamsahamnida, teman-teman. Kalian sangat baik, aku tidak menyangka akan seperti ini!! Saranghae, chingu!!” NeeSa memeluk teman-temannya saking bahagianya.

Saat teman-temannya menyantap makanan, NeeSa mendekat kearah piano. Ia melihat sesosok pria yang sangat tampan sedang memainkan piano itu. Taeyang, kekasihnya, mengenakan kemeja putih, blazer hitam, celana hitam, dan sepatu hitam. Lelaki itu terlihat serius sekali memainkan piano. NeeSa menatapnya, Taeyang pun menoleh, ia tersenyum, memberikan senyum termanisnya untuk gadisnya itu.

Taeyang lalu berdiri mendekati NeeSa, ia mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya. Kalung dengan liontin hati. Taeyang memasangkan kalung itu di leher NeeSa dengan tulus seraya berbisik. “Saranghae, NeeSa-ah..”. NeeSa tersenyum dan berkata “Saranghae Taeyang-oppa”. NeeSa memeluk Taeyang dengan erat. Suara berisik malam itu tidak menganggu mereka, mereka menikmati waktunya berdua.

Sedangkan teman-temannya berdansa dengan musik DJ yang dimainkan Jiyoung, Big Bang – Lies.

Tanpa disadari ada sepasang mata yang memerhatikan Taeyang dan NeeSa. Mata itu terlihat tidak bahagia, mata itu seperti ingin pemandangan indah yang ia lihat rusak sekarang juga. Sungmin membuang muka dan menghela napasnya.

~o~o~

Ta-mmie menghirup teh di cangkirnya pelan. Ia sangat menikmati pagi ini. Jendela ruang tamu dormnya ia biarkan terbuka. Terlihat pepohonan hijau, rerumputan, dan berderet dorm lain di luar sana.

“Heiiiiii……..” sentak Gee-lang sambil menjitak bahu Ta-mmie pelan.

“Annyeong… Gee-lang-ah…” jawab Ta-mmie lalu mengelus-elus bahunya.

“Kenapa kau sendiri saja? Mana NeeNo, Lee-ah dan NeeSa?” Tanya Gee-lang.

“NeeNo sedang memasak sarapan seperti biasa, Lee-ah dan NeeSa masih tidur. Biarkan saja mereka berdua. Pasti mereka lelah karena acara ulang tahun kemarin. Secara Lee-ah yang paling ribet menyiapkan acara itu.” Jelas Ta-mmie panjang lebar.

“Hmm…” jawab Gee-lang cuek seraya mengambil dan mulai membaca Koran pagi ini.

“Annyeonghaseo…… NEENOOOO, GEE-LANGGG, TA-MMIE… DIMANA KALIAN!!!???” teriak Lee-ah.

“Lee-ah!!!! Tidak perlu berlebihan begitu! Aku sedang memasak sarapan untuk kalian! Sini bantu aku!” teriak NeeNo dari arah dapur.

Lee-ah segera berjalan ke dapur dan membantu NeeNo.

(more…)