more fantasy about k-pop

Title : Acknowledge it, It’s SHINee Sangtae

~Here It Comes, Baby Tae Min !~

Author : Choi Ahra [for editing] and Nino [writer]

Genre : Crack, Comedy, Friendship, Brother-romance

Rating : PG-13

Cast : SHINee

Word Count : 5170

Discaimer : I don’t own anyone except Key :p

Summary : 5 commoners . Ordinary boys who live together in a dorm . What kind of absurd life they have ?

Warning : There’s slight Brother-romance [idk if its counted also as slight Yaoi, whatever . I think its Bromance] such as 2Min moment . Or maybe JongKey-OnKey ? whatever, hahahah . Its safe [maybe ? LOL haha, trust me ! ;)]

A/N : and this 2nd chap written by Nino ~ sorry if it fail ;_____________; improve my bad-style-of-writing by drop your Cherrish comment, ‘kay ? enjoy :*

——:o0o:——

From the 2nd chap’s writer.

Hari ini, tepatnya di sore yang cukup cerah ini, lima orang lelaki dengan masing-masing sifatnya yang khas yang menamai diri mereka SHINee (well, SHINee Family) itu sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing pula didalam rumah sederhana beratap coklat itu . Sebut saja Jinki, yang, yah, seperti biasa, gila sendiri dengan skripsi-skripsi mahasiswanya yang berseliweran dengan manis sekitar meja kerjanya . Yah mungkin tampangnya saat itu bisa disamakan dengan Pak Kades kehilangan rambut alias botak saking capeknya . Lihat saja tampangnya yang ruwet begitu . Patut dikasihani .

“Ah, masa’ sih aku seaneh itu ?” komentarnya . Ya, ya, weird tofu, kau itu dari sananya memang sudah aneh, ditambah lagi dengan dasi yang kau ikat di kepala, rambutmu yang dikuncir bak samurai kesiangan, pake sandal kodok segala, persis banci dirazia SatPol PP .

Oke, sebelum sang dosen protes, alangkah baiknya kalau kita beralih ke penyanyi kafe bernama Jong Hyun .

Wah, ternyata dia sedang menyapu ruangan dengan rajin . Lihat, saking rajinnya sampai-sampai sapu ijuk yang dia pakai sering ditransformasikan sebagai mikrofon . Hmm, obsesi penyanyi memang sudah mendarah daging ya, tampaknya .

Lalu … apa kabar dengan ‘ibu rumah tangga’ yang oh-so-beautiful alias Ki Bum ?

Ckck ~ tidakkah kalian mencium bau yang khas ? Bau masakan koki profesional di hotel bintang lima ? Hmm ~ yummy !

Ya, tak lain dan tak bukan, dia sedang memasak, pembaca sekalian, bukan cuci baju . Waaah, boleh icip-icip Pak, masakannya ?

“EITS ! SIAPA KAU BERANI-BERANINYA MAIN COLEK-COLEK ? INI MAKANAN BUAT NANTI MALEM, TAHU ! SANA, HUSH, HUSH !”

Glep .

Dia tidak secantik yang saya kira, wahai pembaca, ternyata dibalik pesonanya yang memabukkan [?] dia garang juga rupanya.

Oke … sekarang mari kita beralih kepada sang master olahraga, Choi Min Ho, yang sedang … ng ? Ngapain tuh ? Oh, nonton TV ya saya kira ?

Tapi, tapi … kok tampangnya serius amat, mas ? Situ lagi nungguin lotere atau kebelet pipis ?

“…”

Hm ? Kok di …

“GOOOOOOOOOOOOL ~ !! YEAH, JI SUNG ! JI SUNG ! JI SUNG ! DAEHANMINGUK HWAITIIIIIIIIIIIING ~ !!”

DEMI TUHAN CHOI MINHO.

Pembaca, saya … saya mungkin sekarang sudah dapet gelar ‘Alm’ dibelakang nama, gara-gara jantungan mendadak . Tapi, ya, syukur, Tuhan masih memberkahi saya untuk hidup dan terus menulis ff yang tidak jelas juntrung ini .

Lho kok malah ngawur mbak .

Yap, oke, terakhir … siapa yang namanya belum disebut ?

“Tae Min ! Tae Min !”

Sip, seratus buat pembaca .  Nah … tapi ngomong-ngomong … kok si maknae dari tadi nggak keliatan ya batang hidungnya ?

Oh … rupanya si maknae lagi belajar, sodara-sodara ! Wah, tipikal anak rajin yang patut ditiru ini ! Sst, jangan ribut, jangan ribut, ntar dia terganggu ! Yuk ah, cabut !

Oke . Dengan ini berakhirlah sudah tugas saya sebagai penguntit . Akhir kata saya ucapkan, wabillahi taufik walhidayah wasaalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh ~

“Eh, eh, tunggu dulu mbak ! Ini ceritanya gimana ?! Masa’ dibiarin begini aja ? Gimana lanjutannya ?!”

Waduh . Iya ya . Bego ah, masa’ saya sampe lupa . Haha ~ maaf ya pembaca, maklum orang stres memang bawaannya pikun melulu . Yeah, the original story is revealed to you, now ~

PIP !

Di sela-sela kesibukannya mengoreksi skripsi, tiba-tiba Jin Ki melihat ada sesuatu dibalik tumpukan meja kerjanya . Sesuatu berbentuk persegi panjang, berawarna biru, seperti kertas tebal yang terlipat dua bertuliskan :

::  UNDANGAN REUNI SMA GYUPSANG TH. AJARAN 2004-2007 ::

Jin Ki menatap undangan itu lekat-lekat, dan kemudian … dia berseru macam orang gila kabur dari RSJ,

“OUH, YA AMPUN ! AKU LUPA KALAU HARI INI ADA REUNIAN DI GYUPSANG !”

Spontan dia berangkat dari meja kerjanya, berlari-lari dengan semangat menghampiri anggota keluarganya .

“HEI KALIAN !”

Syuuu ~ entah kenapa seperti angin lewat, teriakannya itu tidak disambut oleh 4 orang yang dia maksudkan . Jin Ki menghela napas, mencoba memanggil mereka kembali .

“JONG HYUN ~ KI BUM ~ MIN HO ~ TAE MIN ~”

Begitulah . Akhirnya keempat wajah adik-adik kesayangannya itu muncul dihadapannya .

“Kenapa hyung ?” ujar mereka serentak . Onew memamerkan deretan gigi putihnya dengan ceria .

“Gini lho ! Malam ini, aku ada acara reunian …”

Belum selesai dia bicara, keempat anak itu sudah memotong dengan wajah angkuh,

“Terus kenapa ?”

Mata Jin Ki langsung menyipit .

“Dengarkan aku, anak-anak. Jadi … oleh karena itu … aku ingin mengajak kalian, mengenalkan kalian dengan teman-teman, kalau kalian adalah keluargaku !”

Hening .

Yang terdengar saat itu cuma bunyi nyamuk yang beterbangan .

Lalu, ke-4 adiknya itu menyahut dengan tatapan ‘menusuk’ .

“Jangan bilang kalau aku ini istrimu”

Itu suara Ki Bum .

“Jangan bilang kalau aku adik iparmu”

Itu Jong Hyun yang ngomong .

“Jangan bilang kalau aku anak sulungmu”

Kali ini Min Ho yang angkat bicara .

“Kalau begitu … aku anak bungsu ya ? Yes.”

DOENG .

Seketika mereka semua menganga menatap Tae Min, sumber suara . Sedang si empu hanya memasang tampang innocent, yang membuat siapapun yang melihatnya akan tertarik untuk mencubit pipinya, gemas, dan walhasil, jadilah anda seorang pedofil .

“Kenapa hening ?” tanyanya tanpa merasa bingung . Ki Bum tersenyum manis dan mengelus-elus rambutnya .

“Nggak, sayang . Umma sih senang kalau punya anak bungsu kayak kamu, tapi … umma kasihan kalau kamu nanti dikira punya bapak yang ‘oh-so-silly’ layaknya Jin Ki-hyung ~” ucap Ki Bum dengan memelankan kata ‘oh-so-silly’ sengaja .

Si ‘bocah’ Tae Min cuma manggut-manggut . Tiba-tiba Jong Hyun berdeham .

“Yo, jadi gimana Jin Ki-hyung ? Intinya kau mau ajak kami pergi … lagi, begitu ?”

Onew mengangguk mantap .

“Dimana reuni SMA-mu diadain ?” tanya Min Ho .

Jin Ki menjawab polos, “di aula SMA-ku SMA GyupSang !”

“Siapa aja tuh yang dateng ?” sahut Ki Bum .

“Yaa … banyak ! Yang jelas teman-teman SMA-ku pasti datang !”

“Hmm … rame ya ?”

“Jelas dong ! Pasti bakalan rame tuh ~ teman-temanku … guru-guruku … mas-mas kantin sekolah juga mungkin ? Ayolah, kalian ikut ya ? Mau ya ?”

“Kapan ?”

“Nanti malam ! Makanya ntar kalian dandan ya, yang cakep !”

“Kau mau pergi bareng kami ?” kedua kalinya Min Ho bertanya .

“Tentu saja ! Memangnya aku mau ajak siapa lagi selain kalian berempat ?”

Jong Hyun menyahut lagi . “Dimana ?”

“Ya di SMA-ku dong ~ SMA GyupSang ! Masa’ nggak tahu ?”

“Jam berapa ?”

“Jam berapa ya ? Kalau nggak salah jam 8 malem ntar ~”

“Rame nggak ?”

“Pastinya ! Kami semua bakalan kumpul …”

Tiba-tiba Jin Ki terdiam . Sementara itu, Ki Bum, Jong Hyun, dan Min Ho sedari tadi menahan tawa melihat ekspresi Jin Ki yang dungu . Seketika wajah Jin Ki berubah merah padam.

Dubu Jin Ki pun meledak.

“ KALIAN SUDAH MENANYAKAN ITU SEBELUMNYA, SIALAN!”

Barulah tiga serangkai bandel itu ketawa ngakak . Tae Min, yang notabene anak bawang, hanya bisa diam geleng-geleng kepala melihat 3 orang hyung-nya yang bernyanyi :

“MALHAEDO JIN KI SANGTAE ~ PCAK PCAK !”

Ayey, dan mereka bertiga langsung nari Tor-Tor khas keluarga SHINee dengan gembira .

Benar, rasanya kalau Jin Ki itu makhluk Hulk perkasa yang gampang ngamuk, bisa dipastikan ketiga anak itu sekarang sudah hancur lebur di tangannya .

Tapi naasnya, seorang Lee Jin Ki bukanlah Hulk, atau Troll si monster gunung, melainkan hanyalah sebentuk laki-laki dewasa, yang begitu cupu nan polos . Entah apa penyebabnya, biarkanlah misteri ini tidak terungkap.

Jadi, yang dilakukannya saat itu adalah …

Sudah bisa ditebak .

Berbalik badan,

Menghela napas lunglai,

Sesenggukan,

Dan berlari menuju kamarnya dengan pose mirip cewek India di film Bollywood yang mengejar kekasihnya .

Ironis sekali .

Mungkin kalau adegan dia berlari itu direkam, bisa dapat Piala Oscar saking dramatisnya .

BRAK !

Yep . Pintu kamar pun terbanting dengan sukses .

Lalu … apa reaksi anak-anak yang lain ?

Seperti biasa .

“Yah …”

“… dia ngambek”

Setelah acara bertatap-tatapan, mereka semua langsung ‘ambil posisi’ masing-masing, dengan maksud membujuk Jin Ki .

“Ki Bum, sudah siapkan ayam goreng ?”

“Sip !”

“Min Ho, energimu masih banyak tersedia-kah ?”

“Tentu !”

“Taem, jangan lupa pasang wajah memelas, ok ?”

“Beres !”

“Ya . Aku sendiri mengandalkan kepandaian bicaraku yang tak tertandingi ini . HAHA ~ baiklah, KALIAN SIAP ?!”

“YEAH !!”

“Kalau begitu … tunggu apalagi, AYO !!”

JENG JENG ~

Benar-benar sangat berlebihan para laki-laki ini . Tapi coba kita lihat, bagaimana rencana mereka bekerja .

Wow ~ rupanya energi milik Min Ho yang dimaksud adalah supaya bisa mendobrak pintu kamar . Lalu … oh, wajah memelas Tae Min muncul sambil dirinya mendekati Jin Ki yang tersudut di tepi kasur .

“Hyung ~” panggilnya lembut .

Nihil . Jin Ki menggeleng . Tangisannya malah tambah menjadi .

Hup . Kali ini ‘mulut manis’ Jong Hyun yang beraksi .

“Jin Ki-hyung, sebenarnya kami nggak bermaksud  menyakitimu . Kami cuma berniat bercanda, kok ~ jangan diambil hati dong ~ lagipula kami mau kok, menuruti ajakanmu untuk datang ke acara reunianmu ~ ayo, sekarang kita dandan yang rapi,” ujarnya sambil membantu Jin Ki berdiri . Jin Ki yang tadinya ‘kusut’  sekarang nampak ‘berkilauan’ akibat rayuannya yang mujarab .

“Atau … sebelum dandan, kau mau makan ayam goreng buatanku dulu, Jin Ki-hyung ?” tawar Ki Bum tanpa basa-basi . Kontan, muka Jin Ki yang semrawut berubah total jadi berseri-seri . Yeah, ayam memang senjata ampuh untuk meluluhkan hatinya . Segala jenis ayam, tentunya yang sudah dimasak . Dengan memasang langkah seribu, dia mengambil semangkuk ayam goreng di tangan Ki Bum sambil tersenyum gembira .

Keempat anak itu geleng-geleng kepala melihat hyung-nya yang paling tua itu makan dengan lahap .

“Polos”

“Gampang dikerjain”

“Aneh”

“Luar biasa”

Perfecto . Empat kata yang tepat menggambarkan satu-satunya hyung mereka yang memang ‘rada-rada’ itu .

——:o0o:——

Setelah makan, Jin Ki beserta adik-adiknya itu langsung bersiap-siap mencari kostum untuk segera menghadiri reunian SMA-nya .

Tapi, suasana ganti kostum di kamar masing-masing saat itu … benar-benar ruwet .

“JIN KI, DASI ITU UNTUK DI LEHER, BUKAN DI KEPALA !”

“Taem, topi koboi nggak cocok disandingin dengan kemeja.”

“Yaelah, ini spatu pake bolong-bolong segala !”

“KI BUUUM ~ TOLOOOONG ! AKU KEJEPIT !”

“Min Ho-hyung ~ itu tali tambang pramuka buat apa ?”

SRAK, SRUK, GEDEBAK, GEDEBAK, GEDEBUK, PANG, PING, PUNG .

Kacau .

Lalu … gimanakah hasil akhir dandanan kelima lelaki bujangan itu ?

Hmm … lumayanlah, masih dalam batas normal rupanya .

Mereka semua pada dasarnya memang good-looking, tapi itulah . Sifat-sifat mereka yang ‘ajaib’ itu agak merusak segalanya .

“Gimana ? Apa kalian semua sudah siap ?!” seru Jin Ki . Mereka semua mengangguk mantap .

“Kalau begitu ~ AYO !”

“TUNGGU !”

Jong Hyun menghentikan langkah mereka dengan dramatis .

“Ada apa lagi, hyung ?”

“Kita mau berangkat naik apa ngomong-ngomong ?”

SIIIIIING .

Hening sejenak .

“Iya juga ya” sahut mereka berempat serentak .

Jong Hyun, Min Ho, Ki Bum, dan Tae Min spontan menatap Jin Ki, yang melotot .

“ KENAPA KALIAN MENATAPKU DENGAN CURIGA BEGITU?”

“ Hmm. Menurut episode perdana karangan Choi Ahra, Hyung nyaris membunuh kami.”

“ LALU?!”

“ Kami tidak akan membiarkan Hyung menyupiri kami.”

Glek.

Untuk beberapa menit, mereka sibuk memikirkan kendaraan darurat apa yang harus ditumpangi,

“OH IYA !” tiba-tiba Ki Bum berseru . Yang lain kompak menoleh .

“Kita naik taksi aja ~ gimana ?”

mata mereka semua berbinar, tanda setuju .

daripada mempertaruhkan nyawa lagi? Bisa jadi ini episode terakhir SHINee Sangtae.

“AYO !”

Oke . Sepakatlah mereka pergi ke SMA GyupSang naik taksi . Yah, meski harus sempit-sempitan, saling rebutan untuk dapat oksigen bagi pantat masing-masing .

Di tengah jalan …

Min Ho mengeluarkan suara . “Taem ? Kenapa ? Kok mukamu pucat ?”

Tae Min menggeleng . Mendengar itu, Ki Bum langsung memasang aksi keibuannya .

“Hm ? Tae Min-nie ? Kamu sakit ? Mana … astaga ! Badanmu panas banget ! Ng, Pak, Pak, tunggu sebentar, stop ! Stop !”

CKIIIT . Mobil berhenti dengan drastis .

“Aku … aku nggak … HATSYIIIII ~ !”

Plong . Seketika semua mata langsung menuju ke arah Tae Min . Jin Ki mengernyit heran .

“Perasaan tadi dia baik-baik aja ~ kok tiba-tiba flu ?” ucap Jin Ki bingung .

“Ah … apa boleh buat . Kalau begini …”

“… Jin Ki-hyung, maaf ya . Kayaknya kita nggak bisa ikut denganmu . Kita harus ngerawat Tae Min yang sakit . Kalau kau mau pergi, pergi sendiri saja nggak apa-apa ya ?” Ki Bum berkata dengan rasa bersalah . Jin Ki terdiam .

“Hyung ? Jin Ki-hyung ?”

Jin Ki geleng-geleng .

“NGGAK ! AKU NGGAK MAU PERGI SENDIRIAN ! SEBAGAI GANTINYA …”

“PAK, TOLONG BAWA KAMI KEMBALI KE RUMAH ! CEPAAAT ~”

Sang supir mengangguk-angguk dan langsung membelokkan mobil dengan kecepatan tinggi .

Sesampainya di rumah, Min Ho segera menggendong Tae Min dengan sigap . Setelah itu, direbakannya tubuh Tae Min di kasur . Seketika Ki Bum langsung menangani ‘anak’-nya itu .

“Fuh ~ panas banget badanmu, Taem ~ ! Sini, coba kuukur panasmu,” ujar Ki Bum mengambil termometer dan menaruhnya di ketiak Tae Min . Sesudahnya Ki Bum membelalak melihat angka yang tertera dia atasnya .

“38,6 derajat ?! ASTAGA ~ JJONG, JONG HYUN, JONG HYUN ! Cepat siapkan air dingin dengan handuk kecil untuk kompres ! Min Ho, tolong ambilkan segelas air hangat !” titah Ki Bum dengan ‘pasukan-pasukan’-nya . Min Ho dan Jong Hyun sigap mengambil apa yang diminta sang ‘ibu’ . Sedang Jin Ki … hanya berdiri terperangah dengan tatapan kosong .

“Aku … ?” ucap Jin Ki pelan menunjuk dirinya . Ki Bum menatapnya dengan rasa iba .

“Ng … maaf, Jin ki-hyung, sebaiknya kau duduk saja, ya, nanti yang ada Tae Min-nie malah tambah sakit lagi,” jawab Ki Bum tidak enak .

DEENG . Jin Ki langsung menganga, mematung . Persis patung Liberty cacingan .

Jin Ki bicara dengan tersedu-sedu, “M … maksudmu … aku ini tidak bisa diandalkan, begitu ?? Maksudmu aku ini cuma buat masalah lagi ntar, gitu ‘kan ? Huk, huk”

Ki Bum garuk-garuk kepala . Iya, memang benar katamu, tapi, ck, aduh … jangan bilang kalau kau mau ngambek lagi ! gumamnya dalam hati was-was .

Benar, tanpa ba-bi-bu, Jin Ki sekejap mata berlari ke kamarnya . Ki Bum menghela napas berat .

“Ini, Ki Bum ! Secangkir air hangat, air kompres, handuk !” serta merta Jong Hyun datang dengan Min Ho disampingnya .

“Ah, ya, ya, terima kasih ! Hhh, Ya Tuhan ~ Jin Ki-hyung ngambek lagi, Jjong ! Duuh, ayo cepetan kita hampiri dia ! Min Ho, Tae Min kuserahkan padamu ya !” seru Ki Bum menarik lengan Jong Hyun cepat . Min Ho mengangguk . Sementara tu Tae Min sedari tadi tertawa melihat aksi hyung-nya yang menurutnya menghibur .

“Mereka itu benar-benar lucu,” komentar Tae Min senang .

“Daripada itu,” kata Min Ho menawarkan segelas air hangat kepada Tae Min, “lebih baik kau istirahat, Tae Min-nie”

Tae Min tersenyum . “Hm ~ yeah, terima kasih, hyung ~”

Min Ho tertawa kecil . “Sama-sama, dongsaeng . Tapi kenapa kok tiba-tiba kau bisa demam ? Sebelumnya kurasa kau baik-baik aja”

“Haha ~ sebenernya dari tadi pagi aku udah ngerasa nggak enak badan kok . Makanya tadi aku bawaannya agak lesu gitu . Terus pas Jin Ki-hyung mau ajak pergi, kepalaku sudah mulai pusing . Tapi demi Jin Ki-hyung, aku bela-belain deh untuk ikut . Nah, pas di mobil, aku kedinginan gara-gara AC taksinya dihidupin full . Mana rasanya mau muntah pula . Jadilah aku demam begini,” jelas Tae Min panjang lebar . Min Ho manggut-manggut .

“Oh … ngomong-ngomong, kau mau makan apa ? Kubuatkan deh,” ucap Min Ho seraya berdiri .

“Ng … aku mau minum susu, hyung”

“Susu ? Baiklah, tunggu sebentar ya . Kau istirahatlah dulu sebentar, nanti kubangunkan,” kata Min Ho seraya berlalu dari Tae Min . Tae Min mengangguk lalu berbaring dengan tenang .

5 menit kemudian …

“Taem … Taem …”

Min Ho datang membawakan segelas susu putih di tangannya . Tae Min mengerjap-ngerjap .

“Ini, minumlah”

Tae Min tersenyum dan meneguk segelas susu itu dengan khidmat .

Lalu kemudian …

Kluk .

Seketika Tae Min diam .Tatapan matanya kosong, lalu menunduk dengan tetap memegang gelas itu . Min Ho menatapnya heran .

“Taem ? Taem ? Tae Min-nie ? Hei ? Hei !” ucap Min Ho mengguncang-guncang tubuhnya .

Tidak ada jawaban .

Min Ho panik . Dia langsung melesat, berlari ke kamar Jin Ki dan Ki Bum .

“HYUNG ! HYUNG ! GAWAT !” serunya mendobrak pintu . Ki Bum dan Jong Hyun yang saat itu tengah ‘merayu’ Jin Ki, serentak menoleh ke arahnya .

“Ada apa ?!”

“TAEM … TAEM …”

Ki Bum spontan berteriak, naluri keibuannya langsung beroperasi .

“HAH ?! ADA APA DENGAN TAEMIN ?!”

Jong Hyun dan Jin Ki juga tak kalah terkejut . Mereka berempat langsung berlari ke kamar Min Ho dan Tae Min .

Dan …

Seketika mereka terpaku melihat Tae Min yang tidur tertelungkup dengan damai .

“Dia … kayaknya nggak apa-apa deh”

“Fuh … dasar . Bikin kaget aja”

Min Ho mengeluh . “Tunggu dulu, hyung ! Tadi dia itu cuma diem aja, kupanggil-panggil nggak jawab-jawab ! Sikapnya tiba-tiba jadi aneh ! Kalau nggak percaya, coba sini dekati dia !”

Mereka bertiga menatap Min Ho dengan penuh selidik . Dengan hati-hati mereka melangkah mendekati Tae Min . Rasa was-was, gelisah, campur jadi satu yang otomatis menghampiri bulu kuduk para lelaki itu .

“T … Tae Min-nie … ?” Jin Ki coba memanggil .

Semesta Tae Min membalikkan badan dan …

“Pa ~ ppah ?”

OLALA .

Jin Ki terbelalak . Tae Min menarik bajunya hingga Jin Ki tersungkur ke lantai . Matanya seolah-olah dihiasi kelap-kelip dengan bibirnya yang membentuk seperti ini à :3

Benar . Saat itu … sepertinya Tae Min seakan-akan telah berubah menjadi bayi .

Dan yang benar-benar aneh bin mengagetkan, dia memanggil Jin Ki dengan sebutan …

Papa .

Selanjutnya Tae Min berbalik menatap Ki Bum .

“Ma ~ mmah ?”

HALO . Setelah Papa, kali ini Mama .

Ki Bum melongo . Bingung setengah mati atas apa yang terjadi dengan ‘anak bungsu’-nya itu . Sama seperti hal yang dilakukannya dengan Jin Ki, Tae Min menarik bajunya hingga Ki Bum terjatuh menimpa Jin Ki .

“ AIYEEEEEEEEEEEE !”

Tae Min tersenyum imuuut sekali, sambil menatap Jin Ki dan Ki Bum yang mengaduh kesakitan . Dia meloncat dengan lincah dari tempat tidurnya dan menghampiri kedua orang itu .

“Mammah ! Pappah ! Ayeeey ~” ujarnya sangat menggemaskan sambil mengelus-elus rambut mereka berdua dengan sayang . Sementara itu, Jin Ki dan Ki Bum sepertinya sudah membatu, tidak berkata-kata lagi . Dengan gaya puppy-nya, Tae Min menghmapiri Jong Hyun yang mengernyitkan dahi .

“Taem … kau baik-baik saja … ?”

Tae Min mengerjap-ngerjap . “Hmm ~ Uncle ?”

DOEEENG .

Papa sudah . Mama sudah . Uncle pula . Apalagi nanti ?

(komentar Ahra: gile ini Taem versi bayi gaul amat, manggil uncle.)

Tae Min menengadahkan tangannya, minta gendong . Jong Hyun yang saat itu sudah lost-contact-with-brain hanya mengangguk-angguk menuruti permintaan Tae Min yang kegirangan .

Oh ayah, oh bunda, katakanlah padaku apa yang sebenarnya terjadi … gumam Jong Hyun meringis .

Sementara itu … satu orang yang masih diam diantara mereka masih berdiri di tempatnya, masih belum ngeh atas apa yang telah terjadi .

Sambil mendekat ke arah Min Ho, dengan wajah suram Jong Hyun berkata,

“Min Ho … anak ini sudah gila” bisiknya dengan nada creepy . Min Ho mengernyit .

“Hah ?”

Alamak, cuma tiga huruf itukan responnya ?

Nguik . Kepala Tae Min tiba-tiba nyembul dibalik punggung Jong Hyun, melihat Min Ho .

Dan, ow, tiba-tiba matanya sekonyong-konyong seperti dihiasi dengan gambar love serta mukanya yang berubah mirip Hamster .

Tae Min melepaskan diri dari gendongan Jong Hyun dan menghampiri Min Ho dengan koala-hug . Min Ho terperanjat .

“T … Taem ?” ucap Min Ho heran seraya menahan berat badan Tae Min di tubuhnya .

Tae Min tersenyum puppy .

“Honey ~”

(Iklan dari Ahra: buset. Dia manggil laki gua ‘honey’)

JRENG JRENG.

Lengkaplah sudah ‘panggilan-panggilan ajaib’ itu .

Seketika muka Min Ho berubah semerah kepiting rebus goreng (kalau ada).

“Taem … apa maksud …”

“Hmm ~”

Chu ~ sebuah kecupan tiba-tiba mendarat di pipi Min Ho yang menganga .

KIAMAT . DUNIA BENAR-BENAR SUDAH KIAMAT .

Tidak diragukan lagi, sedetik kemudian …

Min Ho langsung jatuh pingsan .

Suasana chaos .

Tae Min mengernyit kebingungan .

Dia benar-benar tidak menyadari jika seluruh anggota keluarganya sudah menjadi batu, ‘terkutuk’ oleh aksi ke-bayi-annya yang mengejutkan . Dia merayap ke arah 2 orang yang dianggapnya ayah dan ibunya, Jin Ki dan Ki Bum .

“Mammah ! Mmah ! Mammaaah ~” panggilnya menepuk-nepuk pundak Ki Bum .

“Duh ! Aduh ! Hah … eh, Taem ? Tae Min-nie ?? Ya Tuhan, kau ini sebenarnya kenapa ? Kesambet ? Kesetrum ? Atau apa ?” ujar Ki Bum cemas . Tae min geleng-geleng, masih dengan adorable face-nya .

“Pappah ~ mmah, pappah ! Waick up pappah, mmah !” Tae Min bicara dengan logat kebayiannya yang tidak dimengerti Ki Bum .

Apa ? Papa ? Papa yang mana ? Jin Ki-hyung maksudmu ? Hah … hyung ! Hyung ! Jin Ki-hyung ! Sadar, hei !” kata Ki Bum menepuk-nepuk pipi Jin Ki . Jin Ki melongo selama beberapa saat sampai akhirnya benar-benar sadar dengan keadaan . Matanya mengitari seisi kamar, dan terperangah melihat Jong Hyun yang dia kira melamun, juga Min Ho yang tergeletak akibat ‘serangan’ Tae Min yang tidak diduga .

“Itu … Jong Hyun ? Min Ho ?”

Ki Bum merespon . “Apa ? Jjong … ASTAGA, JONG HYUN ! MIN HO !” serunya segera berlari menghampiri mereka . “Jin Ki-hyung, tolong bangunkan Min Ho ! Jjong ! Hei, Jjong ! Sadar, sadar ! Ada orang ini !”

Jin Ki mengangguk . “Min Ho ? Min Ho ? Kau baik-baik saja ? Hei, Ki Bum, ada kemenyan ? Kayaknya dia ini beneran pingsan”

“Nggak ada ! Kemenyan buat apa ? Kau kira kita ini dukun ? Jjong, kau sudah sadar ? Aku benar-benar nggak ngerti kenapa tiba-tiba Tae Min-ku jadi begitu, dia itu sengaja mau gegayaan aja bertingkah cute, atau emang beneran dia salah makan obat nyamuk?” Ki Bum mengeluarkan analisis mutakhirnya . Jong Hyun cuma tersenyum miris .

“Entahlah … aku juga nggak ngerti apa yang terjadi di bumi pertiwi ini . Tadi juga kalau kau mau tahu … sesuatu yang mengerikan sudah terjadi” jawab Jong Hyun dengan muka spooky .

Sementara itu, Jin Ki yang sedari tadi berusaha membangunkan Min Ho, tidak membuahkan hasil . Anak itu masih tergolek tak berdaya .

“JONG HYUN ! KI BUM ! MIN HO NGGAK MAU BANGUN ! GIMANA NIH ?” seru Jin Ki panik .

“HAH ?! YANG BENER ?!” teriak mereka berdua serentak .

“MIN HO ! MIN HO ! BANGUN ! HEI ! HEI !”

Cukup susah ternyata menyadarkan anak itu, sampai-sampai harus membuat Jong Hyun memasukkan garam ke mulutnya .

“Mm … ? Puh, pueh ! Apa-apaan nih ?!”

Seketika Min Ho terbangun dan menyadari keberadaan 3 hyung-nya itu . Lalu matanya beralih menatap Tae Min yang sibuk dengan boneka dan mobil-mobilannya . Meski sebenarnya dia masih shock, tapi mau tidak mau dia dan para hyung-nya harus membuat sang maknae kembali seperti semula .

“Hyung, daripada kita diem-dieman disini, lebih baik kitapikirin gimana caranya supaya Tae Min bisa balik lagi ! Ayo, coba kita dekati dia” ucapnya . Yang lain mengangguk dan mulai berjalan mengendap-endap ke arah Tae Min . Ki Bum mencoba mengusap kepala Tae Min ketika mereka sudah berada di hadapan anak itu .

“Tae Min-nie …?”

Tae Min menoleh sambil tersenyum . Sangat terlihat cute . Ki Bum jadi gemas . Tae Min merentangkan tangannya .

“Mammah ~ pickieback ~” pintanya . Ki Bum mengerutkan dahi .

“Pi … pikitiw ?” gumam Ki Bum kebingungan .

“Gendong, dia minta gendong,” ujar Jong Hyun tanggap . Ki Bum membelalak .

“Gendong ? Iya aku sanggup kalau badanku seukuran Min Ho . Gimana caranya aku gendong dia sementara tubuhku kecil begini ?”

“Siapa bilang badanmu kecil ? Ayolah Ki Bum, kau itu tinggi, hanya saja kurus . Kalau kau tidak bisa gendong dia dengan cara biasa, gendong dibelakang saja, buktinya tadi aku sanggup,” jawab Jong Hyun . Ki Bum menghela napas lalu menggendong tubuh ramping Tae Min . Agak berat ya, memang .

Tapi, olala, gara-gara Tae Min bergoyang-goyang ria di punggungnya, Ki Bum jadi kehilangan keseimbangan dan …

BRUK !

“Ya ampun …” ujar Min Ho sembari membantu Ki Bum yang mengaduh kesakitan untuk berdiri . Tae Min hanya tertawa polos khasnya anak kecil . Jin Ki kemudian maju mendekati Tae Min .

“Taem, kau kenapa sih bisa jadi begini ?” katanya bingung . Tae Min mengedip-ngedipkan matanya .

“Mm ~ ? Wats wong, pappah?” sahutnya lucu . Jin ki menggeleng lalu menatap yang lainnya dengan muka kuyu .

“Gimana nih …” ucapnya cemas, ”Kalau begini terus, nggak bakalan bisa berubah …”

Mereka semua menghela napas . Untuk beberapa saat mereka membisu dalam keheningan . Sibuk memikirkan apa yang seharusnya dilakukan . Sulit juga berada dalam keadaan begini .

Sementara itu, Tae Min yang terduduk di lantai melihat mereka berempat secara bergantian . Dia lalu merayap ke arah mereka, tepatnya ke arah Ki Bum . Di towal-towelnya lengan baju Ki Bum . Ki Bum menoleh .

“Hm ? Kenapa Tae Min-nie ?”

“… milky” sahut Tae Min pelan, “Milky, mmah, milky”

Ki Bum membelalak . Milky ? Susu ? Kau mau susu ? Oh Ya Tuhan … dengar Tae Min-nie, kau boleh anggap aku ibumu, nak, tapi demi apapun, aku ini tetaplah laki-laki, aku nggak produksi ASI, sayang !” ucapnya putus asa .

Tiba-tiba muka muka Tae Min mengerut . Mengerut … semakin mengerut … dan …

“HUWEEEEEEEEEEEEEEE !!!”

Ya ampun, dia nangis ! Kontan 4 laki-laki itu kaget bukan main .

“Bodoh ! Siapa bilang dia mau minta susu darimu ? Kita ada susu bubuk nggak ? Buatin aja ! Atau apalah terserah, yang penting susu !” sahut Jong Hyun was-was .

“Baik, baik ! Akan kubuatkan ! Tunggu sebentar !” seru Min Ho ngebut dapur . Yang lain sibuk mendiamkan Tae Min, namun yanh ada anak itu malah tambah mengamuk dan memukuli mereka .

“YA TUHAN ~ AMPUN ! MIN HO ~ CEPATLAH ~ KAMI UDAH DISIKSA INI, ADUH ! AW !” teriak mereka bertiga kompak .

Tak sampai 5 menit, Min Ho kembali dengan gaya pahlawannya telah memegang susu di tangan kanannya . Dia menyeruak diantara kerumunan, dan menarik Tae Min .

“Sssh, ini Taem, minumlah !” ujarnya buru-buru memberikan segelas susu itu . Seketika wajaah Tae Min berubah cerah dan meminum susu itu dengan riang . Tiga orang yang ‘disiksa’ tadi maju ke arah mereka berdua .

Tapa disadari, Tae Min tiba-tiba diam, balik seperti keadaan dia minum susu pada awalnya . Tatapan matanya kosong .

Kluk . Kepalanya seolah-olah menunduk sendiri .

Yang lain menatapnya kebingungan .

“Tae Min … ?”

Tak lama kemudian …

“Kalian … ?” ucap Tae Min dengan nada normal . Keempat lelaki itu bernapas lega . Lee Tae Min akhirnya sudah kembali seperti sediakala .

Tae Min mengernyit . “Jin Ki-hyung … Jong Hyun-hyung … Ki Bum-hyung … Min Ho-hyung … kalian nggak apa-apa ? Kok melongo begitu ?”

“Seharusnya kami yang tanya begitu,” ujar Jin Ki, “Kau nggak apa-apa ?”

“Syukurlah, Taem ~ kau kembali !” seru Ki Bum memeluk Tae Min senang . Tae Min jadi tambah bingung .

“Kembali ? Kembali apanya, hyung ?”

HEEEE .

Rupanya anak itu benar-benar tidak sadar atas apa yang menimpa dirinya . Ki Bum menatap Jin Ki, Jong, Hyun dan Min Ho bergantian, lalu memberikan isyarat kepada mereka untuk bicara secara rahasia .

“Ng … sebentar ya Tae Min-nie, kami … ada yang mau dibicarakan dulu . Kamu tunggu disini ya !” ujar Ki Bum seraya memberi tanda kepada 3 anak itu . Tae Min manggut-manggut . Mereka berempat secepat kilat kabur ke teras rumah dan saling merapat .

“MIN HO, MIN HO, tadi, karena tadi kau yang mengurus Tae Min, kau … kau harus ceritakan dengan kami sekarang, kenapa tadi Tae Min mendadadk berubah jadi seperti bayi ! Cerita !” ucap Ki Bum tidak sabar .

“Ng … aku juga tidak tahu persis ya,” jawab Min Ho sambil menggosok-gosok leher, “Tapi kayaknya …”

“KAYAKNYA ?” Jong Hyun, Ki Bum dan Jin Ki menyahut serentak .

Min Ho coba mengingat-ingat . “Kayaknya … gara-gara …”

“GARA-GARA APA ?” potong mereka gemas .

“Em … mungkin gara-gara susu yang dia minum . So … soalnya tadi pas dia minta buatkan susu, aku, aku ambil susu kotak yang di lemari itu . Cuma itu susu yang ada . Aku nggak lihat apa mereknya, tapi kayaknya gara-gara susu itu Tae Min jadi aneh”

Mereka bertiga menganga mendengar pengakuan Min Ho . Terlebih-lebih Ki Bum, yang nampaknya mengerti apa sebab utamanya .

“Ya Tuhan … pantas saja”

“Susu itu ‘kan … susu untuk bayi ?”

NGIEEEENG .

Sunyi senyap .

“Masuk akal . Gara-gara susu bayi, Tae Min jadi bertingkah seperti bayi . Sekali menyentuh, minum, atau makan apapun yang berhubungan dengan bayi, dia langsung berubah layaknya bayi . Dia memang benar-benar bayi,” komentar Jin Ki .

“Dan untuk mengembalikannya seperti sediakala, dia juga harus menyentuh, minum, atau makan apapun yang berhubungan dengan bayi . Ajaib” Ki Bum ikut berkomentar .

“ Tunggu. Memangnya ada apa dengan susu bayi? Dan lagi kenapa kita punya susu bayi?” potong Jong Hyun.

“ Entahlah. Jangan mempertanyakan keherananmu disini. Menurut chapter SHINee Sangtae bagian prolog, semua cerita ini memang absurd.” Jawab Ki Bum bijak.

“ Oh.”

Hening.

“ Oh. perlu kalian ketahui, gara-gara itu … Min Ho sudah menjadi korban” ujar Jong Hyun yang membuat semua tatapan mata mengarah pada Min Ho . Mukanya berubah menjadi merah padam .

“Ini benar-benar tidak bisa dipercaya,” ujarnya shock, “Meski aku dan Tae Min adalah dongsaeng dan hyung yang saling menyayangi, tapi … ini benar-benar tidak disangka”

“APA YANG TIDAK DISANGKA ?” tembak Jin Ki dan Ki Bum tidak sabar .

“Ayo, Min Ho, katakan,” ucap Jong Hyun menepuk pundak Min Ho . Min Ho menghela napas .

“Kalian tahu … ketika Tae Min berubah jadi bayi …”

“… dia memanggilku ‘Honey’ dan mencium pipiku”

“…”

[To Be Continued]

Comments on: "Acknowledge it, It’s SHINee Sangtae – chapter 2" (10)

  1. MUAHAHAHAHA i was editing this fic but at the end i shook my head animatedly, poor my baby minho XD

    I TOLD YOU, ITS NOT THAT FAIL XD it’s nice XD and yey i love it! 2MIN ONKEY FTW~~~

    and the 3rd chap will be written by me. LMAO XD i have to write another sangtae of them LOL.

  2. AWWW THANKYOU BELOVED AUTHOR-PAL xD but still youre experienced than me x}}
    and i cant wait for you to write another sangtae bout our hubby LOLS ~ ILU x}

    • me? let’s see.. i have about 4ideas but idk what will i pick. maybe how to keep taem’s innocence from perv video .. or a tale with SHINee as the main cast.. or when Kibum sick.. or .. when taem’s school hold a festival..

      ><

      what do you think i should post first? hahaha XD.

      im not that experienced, tho ~

  3. mm i think when Kibum sick ? cause … i wanna see the sangtae of my own hubby LOL xD and we have to appearing their sangtae by individual, how bout it ? xD

  4. MWAHAHAHAHAHAHAHAHA ROFL~~~
    Taeminiiiiieeeee~~ adoreable baby >.<
    it isn't faiiilll~ xD GOOD!

  5. thank you T____________T * touched

  6. HAHAHAHAHA SERU!! Lanjutin! Lanjutin! *bawa obor olimpiade* ayo lanjutkan cerita ini!

  7. YA! YOU TWO~!! you are nuts!!
    kalian duo pengarang paling seteres… ngakak banget bacanya, lanjutkan ya dear! ❤

Leave a comment